Neutron Yogyakarta

Beberapa Daerah Mulai Panen, BPS DIY Catat Harga Gabah Turun

Beberapa Daerah Mulai Panen, BPS DIY Catat Harga Gabah Turun
TUNTAS: Kepala BPS DIY Herum Fajarwati. (Fahmi Fahriza/Radar Jogja)

RADAR MAGELANG – Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merinci bahwa harga gabah per Desember 2023 lalu secara bulanan atau month to month (mtm) untuk jenis gabah kering panen (GKP) mengalami penurunan harga.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengungkapkan, bahwa GKP yang ada di tingkat petani turun sebanyak 3,25 persen dan kini menjadi Rp 6.655 per kg.

Selain itu, GKP di tingkat penggilingan juga turun sebanyak 3,27 persen menjadi Rp 6.708,33 per kg.

Baca Juga: Tangisan Haru Baldur’s Gate 3: NPC Spesial untuk Penggemar Alzheimer Raih Gelar Game of the Year 2023!

Dikatakannya, adanya penurunan harga gabah tersebut salah satunya adalah dampak dari panen yang sudah terjadi di beberapa daerah, Herum merinci di daerah Kulonprogo hingga Bantul sudah ada yang panen pada Desember 2023 lalu.

“Sudah mulai ada panen yang menyebabkan harga gabah turun, akumulasi turunnya di kisaran 3 persen,” katanya, Minggu (7/1).

Berbeda dengan GKP yang mengalami penurunan, untuk gabah kering giling GKG) justru mengalami kenaikan di tingkat petani sebesar 1,90 persen menjadi Rp 7.526,32 per kg.

Baca Juga: Targetkan Seribu UMKM Bergabung sebagai Anggota, Kadin DIY Sinergikan Program Bersama Provinsi Kabupaten dan Kota

Di tingkat penggilingan juga mengalami kenaikan 1,94 persen menjadi Rp 7.610,53 per kg.

“Gabah di tingkat petani harga tertinggi mencapai Rp 8.000 per kg kualitas GKG, lalu harga terendah Rp 6.500 per kg kualitas GKP,” sambungnya.

Lebih lanjut, Herum memaparkan bahwa sepanjang 2023 yang menyebabkan kenaikan harga gabah selain karena memang perkembangan harga yang terjadi secara alamiah naik.

Baca Juga: Kericuhan dalam Gelaran Golden Disc Awards 2024 di Jakarta, Penonton Korea Coreng Kemeriahan dengan Aksi Brutal dan Rasisme!

Selain itu, juga dipicu adanya perubahan harga gabah patokan dari pemerintah pusat.

“Tahun lalu ada perubahan harga pembelian pemerintah (HPP) per 24 Maret 2023, itu menyebabkan kenaikan harga juga,” paparnya.

Herum juga memetakan bahwa untuk harga GKP secara tahunan atau year-on-year (yoy) memang mengalami kenaikan yang cukup siginifikan.

Baca Juga: Kirim Bantuan Permakanan dan Logistik Hingga Siagakan Relawan Desa Tangguh Bencana Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem di DIY

Yakni, secara akumulasi mencapai 30,16 persen dan GKG secara yoy mengalami kenaikan 29,14 persen.

Ke depannya, ia turut berharap bahwa panen yang sudah dan masih akan terjadi lagi di wilayah DIY dapat menekan dan menstabilkan angka inflasi pada 2024.

“Harapannya panen ini bisa mempengaruhi dan menurunkan inflasi, baik di quartal pertama atau tahunan,” tandasnya. (iza)

Lainnya

Exit mobile version