Neutron Yogyakarta

Kirim Bantuan Permakanan dan Logistik Hingga Siagakan Relawan Desa Tangguh Bencana Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem di DIY

Kirim Bantuan Permakanan dan Logistik Hingga Siagakan Relawan Desa Tangguh Bencana Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem di DIY
PANGKAS: Pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang di Sleman. (Dok BPBD Sleman)

RADAR MAGELANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mengirimkan bantuan baik berupa bantuan permakanan dan peralatan logistik kepada daerah terdampak.

Langkah ini menyusul hujan disertai angin kencang yang terjadi telah memporak-porandakan fasilitas umum dan rumah warga di sejumlah daerah.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan, bantuan disamping berupa paket makanan juga berupa peralatan untuk penanganan bencana.

Baca Juga: UGM Menyediakan Pengalaman Belajar ke Negara Asing, Apa Saja Programnya? Cek di Sini

Bantuan disalurkan kepada BPBD kabupaten/kota masing-masing kemudian bisa diistribusikan ke warga terdampak.

“Untuk bantuan permakanan selain dari anggaran rutin kita juga ada bantuan dari BNPB seperti beberapa peralatan logistik juga sudah dikirim per hari ini,” katanya Minggu (7/1)

Lilik menjelaskan, bencana yang terjadi tersebut hampir merata di sebagian besar wilayah DIY. Tidak hanya di Gunungkidul dan Bantul saja.

Melainkan, juga dirasakan di Kota Jogja, Sleman dan Kulon Progo. Rata-rata jenis kejadian merupakan pohon tumbang dan rumah rusak.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Keuangan dan Kesehatan, Dosen UAD Sambangi Anak Pekerja Migran

“Kalau melihat dari kejadian yang kemarin memang perlu kita waspadai, karena beberapa hari tidak hujan langsung kemarin tiba-tiba hujan dan ini hampir mirip dengan kayak musim pancaroba kemarin,” ujarnya.

Menurutnya, potensi kerawanan akibat bencana hidrometeorologi dipastikan hampir merata di semua wilayah DIY.

Namun jika kondisi hujan terus menerus berkepanjangan, warga yang tinggal di bantaran sungai dan area ketinggian wajib mewaspadai munculnya bencana seperti longsor dan banjir.

“Mungkin dari sisi angin ini yang agak susah diprediksi, kemarin banyak yang seperti itu hampir merata jadi untuk semua warga memang perlu waspada. Kemudian jika hujan panjang daerah bantaran dan yang agak tinggi juga perlu waspada tinggi,” jelasnya.

Baca Juga: Waspada! Pasca Kemarau Panjang Pohon Cenderung Mudah Tumbang, BPBD Sleman Ungkap Penyebabnya

Warga dihimbau melakukan pemangkasan pohon lapuk dan cabang berlebih yang berpotensi mengancam jika terjadi angin kencang.

“Jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, baliho, daerah rawan longsor dan daerah aliran sungai,” terangnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan 25 Guguran Lava ke Arah Kali Bebeng, Jarak Luncur Maksimum 1.600 Meter

Selain itu, BPBD DIY juga menyiagakan relawan desa tangguh bencana. Hal ini untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama musim penghujan. Para relawan tangguh bencana ini tak hanya dibekali pelatihan.

Namun, juga difasilitasi alat-alat seperti angkong, gergaji, serta perlengkapan penanganan dampak bencana lainnya.

Baca Juga: Polri Buatkan 10 Sumur Bor di Gunungkidul

“Kalau ada kejadian-kejadian skala kecil harapannya bisa diselesaikan di tingkat desa,” tambahnya.

Relawan tangguh bencana tersebar di 332 kelurahan atau desa yang berada di zona rawan bencana. Sementara, ratusan desa yang berada di zona rawan bencana tersebar di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul, dan Kota Jogja.

Daerah rawan memiliki potensi kerawanan bencana meliputi tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta erupsi Gunung Merapi.

Baca Juga: Satu Dewasa dan Dua Pelajar Ditangkap Polisi di Berbah Karena Bawa Sajam

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad menambahkan, relawan desa tangguh bencana yang disiagakan tersebar di 332 kelurahan atau desa tangguh bencana di lima kabupaten/kota di DIY.

“Masing-masing kelurahan ada 30 orang yang sudah diangkat sebagai relawan forum pengurangan risiko bencana. Ketika ada bencana mereka langsung siap siaga,” katanya.

Pun seluruh relawan di masing-masing desa telah diminta meningkatkan kesiapsiagaan selama musim hujan, setidaknya hingga Februari 2024.

Baca Juga: Wanita Lajang di Singapura Makin Banyak Memilih Membekukan Sel Telur Dibanding Menikah Muda, Ini Alasannya…

Menurutnya, berdasar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah DIY dalam rentang waktu seminggu ke depan.

“Dengan adanya relawan desa tangguh bencana, mereka telah mampu menjalankan perannya sebagai garda terdepan penanganan dampak di wilayah masing-masing. Setidaknya dalam hal penanganan pertama,” imbuhnya. (wia)

Lainnya

Exit mobile version