Neutron Yogyakarta

Mahasiswanya Hafal Alquran Juz 30 di Luar Kepala, Kepala LPPI UMY: Tolong Dijaga dan Diamalkan

Mahasiswanya Hafal Alquran Juz 30 di Luar Kepala, Kepala LPPI UMY: Tolong Dijaga dan Diamalkan
AMALKAN: Pengelola UNIRES UMY Muhsin Hariyanto melakukan wisuda tahfidz kepada residen mahasiswa yang menyelesaikan hafalan juz 30 di Aula Gedung M Unires Putri UMY Jumat (7/1/2024). (Dok Unires UMY)

RADAR MAGELANG – Kampus-kampus yang membawa label agama Islam harus memacu mahasiswanya agar semakin cinta dengan Alquran.

Kecintaan itu ditunjukkan dari sejauh mana menghafal dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengelola Asrama Mahasiswa University Residence (UNIRES) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Muhsin Hariyanto mengatakan, akhir pekan kemarin menyelenggarakan wisuda tahfidz di Aula Gedung M Unires Putri UMY.

Baca Juga: Tahun Ini, DLH Kota Magelang Segera Miliki Mesin Pemilah dan Pengolah Sampah

“Penyelenggaraan wisuda tahfidz menjadi prestasi yang mengesankan dan mencerminkan komitmen UNIRES UMY dalam mendukung pengembangan akademis dan keagamaan para mahasiswanya,” kata Muhsin Hariyanto Sabtu (06/1/2024).

Dia menyebut, dari total 253 mahasiswa Unires UMY, sebanyak 183 diantaranya atau sebanyak 72 persen berhasil menyelesaikan target hafalan Alquran juz 30.

Baca Juga: Surat Izin Jalan Truk 226 Ekor Anjing Viral: Netizen Geram dan Tanya, Asli atau Palsu?

Selain itu, juga terdapat beberapa residen berhasil menghafal 2 sampai 3 juz dalam waktu 1 semester menjalani program pembinaan di UNIRES UMY.

“Semoga kedepannya UNIRES ini bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi umat,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY Muhammad Khaeruddin Hamsin meminta mahasiswa UMY yang sudah berhasil diwisuda tahfidz tidak menganggap remeh hafalan juz 30.

Baca Juga: TOP OF THE YEAR 2023, Sakir Ridho Wijaya S.IP., M.IP., Dosen Muda Ilmu Pemerintahan UMY Banyak Bantu Kalurahan di DIY Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal

“Juz 30 yang sudah kalian hafalkan ini, jangan sampai dianggap remeh. Karena nantinya ini yang akan menjadi landasan dan modal utama kalian dalam menjalankan aktivitas keseharian dan bermasyarakat,” kata Hamsin.

Pihaknya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati tahfidz UNIRES UMY dan menyarankan hafalan mereka untuk dipelihara dengan baik.

Baca Juga: Surat Izin Jalan Truk 226 Ekor Anjing Viral: Netizen Geram dan Tanya, Asli atau Palsu?

Hamsin memohon agar juz 30 yang dihafal diamalkan.

“Karena saya tahu itu tidak mudah mempertahankan hafalan,” ucapnya. (gun)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version