RADAR KEBUMEN – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat waspada terhadap potensi bencana pohon tumbang.
Terlebih, pada musim penghujan disertai angin kencang seperti sekarang. Masyarakat pun diminta melapor ke pemerintah setempat jika kesulitan memangkas pohon yang rawan tumbang.
Kustini mengatakan, potensi bencana seiring datangnya musim hujan memang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Kota Jogja Terapkan RDF untuk Bahan Bakar Pengganti Batu Bara
Terutama kawasan permukiman yang berada di antara pepohonan tinggi. Karana dapat berpotensi tumbang apabila terjadi angin kencang.
Menurut Kustini, sebagian masyarakat mungkin akan mengalami kesulitan untuk memotong pohon yang tinggi atau berukuran besar.
Sebab, untuk melakukan hal tersebut diperlukan keahlian khusus. Karena itu, dia pun meminta agar masyarakat melapor kepada pemerintahan setempat jika mengalami kesulitan.
Baca Juga: Bawaslu DIY Terima Surat Kaleng Berisi Potensi Money Politics
“Apabila tidak bisa dipotong sendiri, laporkan saja kepada petugas kalurahan atau kapanewon, nanti akan kita tindak lanjuti,” ujar Kustini dalam keterangan tertulisnya yang diterima Radar Jogja, Minggu (7/1).
Lebih lanjut, orang nomor satu di Sleman itu juga mengecek langsung beberapa lokasi di Kapanewon Minggir yang terdampak cukup parah bencana angin kencang.
Di antaranya, rumah warga Kalurahan Sendangmulyo dan Kalurahan Sendangagung. Serta panti asuhan di Sendangsari.
Baca Juga: Sepanjang Januari 2024, Cabang BSI di Seluruh Indonesia Layani Weekend Banking
Kustini mengaku, turut mengapresiasi kegiatan gotong royong yang dilakukan masyarakat. Sehingga beberapa rumah yang rusak akibat bencana pun bisa diperbaiki secara bersama-sama oleh masyarakat.
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan berupa paket sembako untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
Dia pun menyampaikan, kalau pemerintah telah menghitung dampak dari bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kapanewon Minggir. Serta berkomitmen memberikan bantuan kepada warga.
Baca Juga: Minim Pendaftar, 11 Kapanewon di Sleman Perpanjang Masa Pendaftaran PTPS
“Kita sudah minta pendataan mulai dari tingkat bawah RT, RW hingga kapanewon. Berapa yang rusak dan tingkat kerusakan apa saja. Nanti akan kita bantu,” ungkap Kustini.
Sementara itu, Panewu Minggir Djoko Muljanto menyampaikan, bencana angin kencang pada Kamis (4/1) lalu memiliki dampak di wilayahnya sebanyak 125 titik.
Meliputi bencana pohon tumbang, tiang listrik roboh, rumah rusak, hingga korban jiwa.
Baca Juga: Pengamanan Logistik Pemilu di DIY Ketat, Sempat Terjadi Miskom dengan Media
Djoko mengaku, sudah menyiapkan langkah berupa surat himbauan kepada perangkat di tingkat bawah supaya mendata ulang kondisi di lapangan. Agar supaya bencana pohon tumbang dapat diantisipasi.
“Surat himbauan yang suratnya agak penegasan untuk RT, RW, pak dukuh, pak lurah untuk pendataan (pohon rawan tumbang),” katanya. (inu)