Neutron Yogyakarta

Progres Proyek Menggembirakan

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito Targetkan Semua Kegiatan Fisik Selesai Tepat Waktu
Progres Proyek Menggembirakan
MONITORING PROYEK: Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito (tengah) didampingi sejumlah OPD melakukan tinjauan proyek Gedung Baru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Magelang (7/10).(HUMAS KOTA MAGELANG)

RADAR JOGJA – TAHUN ini (TA 2020), Pemerintah Kota Magelang memiliki beberapa kegiatan fisik yang anggarannya tidak kecil. Proyek-proyek tersebut masih berjalan, dan sesuai hari kalender yang sudah ditetapkan, pengerjaan kegiatan fisik tersebut harus sudah selesai akhir Desember 2020.

Kegiatan-kegiatan fisik tersebut, antara lain Rehabilitasi Jalan – Pemiliharaan Berkala Jalan (DAK) senilai Rp 6.6 M di Jalan Sebelah Artos hingga Salakan; Bangunan Gedung Sederhana – Fisik Pengadaan Bangunan Gedung Kantor DPUPR senilai Rp 16.7 M di Jln Jenderal Sudirman Magelang; Pembangunan Gedung Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang senilai Rp 8.6 M di Sidotopo.

Kemudian penyempurnaan Sarana dan Prasarana Lapangan Tenis Outdoor senilai Rp 639 juta di Sport Center; Peningkatan Saluran Drainase Perkotaan – Kawasan Jl. Beringin VII senilai Rp 3.6 M di depan GOR Djarum; Rehab Masjid Kantor Walikota Magelang senilai Rp 265.juta di Kompleks Kantor Walikota; Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu Gelangan Kota Magelangsenilai Rp 1.1 M di Pustu Gelangan; dan Pengadaan Bangunan Kesehatan senilai Rp 504.689.016 di Labkes Kota Magelang.

Guna melihat kondisi terakhir pengerjaan kegiatan fisik tersebut, beberapa hari lalu, Sigit dengan didampingi sejumlah jajarannya, meninjau langsung pelaksanaan proyek fisik yang masih dalam tahap pengerjaan itu.

Ada tiga proyek yang ditinjau oleh Sigit. Tinjauan pertama, proyek drainase Tidar Soka di Jalan Soka Magelang. Proyek ini dikerjakan dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 7,2 miliar dengan waktu pengerjaan 115 hari kalender.

Yang kedua, Sigit meninjau pembangunan kantor baru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) di Jalan Jenderal Sudirman Magelang. Proyek ini menelan anggaran Rp 16,7 miliar dengan waktu pengerjaan 240 hari kalender.

Proyek ketiga yang dikunjungi adalah pembangunan kantor baru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di kawasan Sidotopo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara. Proyek senilai Rp 8,6 miliar ini dengan waktu pengerjaan 155 hari kalender.

“Kami mentargetkan, proyek-proyek fisik ini selesai dikerjakan tepat waktu, yakni di akhir tahun 2020. Proyek-proyek ini kami cek di lapangan, bagaimana progresnya dibandingkan dengan perencanaan yang dibikin sebelumnya. Misalnya, secara kasat mata mungkin baru pengecoran, tapi progresnya masih sesuai,” kata Sigit didampingi Sekretaris Daerah, Joko Budiyono.

Sigit berharap seluruh proyek tersebut rampung akhir tahun 2020 ini. Ia juga meminta kepada para rekanan untuk bekerja dengan baik dan maksimal, sehingga tidak terlambat, apalagi sampai mengalami penundaan. “Harus selesai tepat waktu, karena akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” tegasnya.

Diakui Sigit, pembangunan fisik di tengah pandemi Covid-19 ini tidak mudah. Terutama dari sisi tenaga kerja yang wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Namun harus dicatat, bahwa itu semua tidak boleh mengganggu kegiatan proyek fisik yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Sigit juga bangga, karena di lapangan terlihat bahwa progresnya cukup bagus. Selain itu, para mitra kerja juga diketahui telah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. “Saat peninjauan lapangan, saya melihat dan merasakan sendiri adanya penerapan protokol kesehatannya sudah baik. Masuk lokasi proyek, pekerja dicek suhu tubuhnya, lalu cuci tangan pakai sabun, juga memakai masker, dan juga dilengkapi peralatan pengamanan,” jelas Sigit.(*/mel/jko)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)