RADAR JOGJA – TAHUN ini (TA 2020), Pemerintah Kota Magelang memiliki beberapa kegiatan fisik yang anggarannya tidak kecil. Proyek-proyek tersebut masih berjalan, dan sesuai hari kalender yang sudah ditetapkan, pengerjaan kegiatan fisik tersebut harus sudah selesai akhir Desember 2020.
Kegiatan-kegiatan fisik tersebut, antara lain Rehabilitasi Jalan – Pemiliharaan Berkala Jalan (DAK) senilai Rp 6.6 M di Jalan Sebelah Artos hingga Salakan; Bangunan Gedung Sederhana – Fisik Pengadaan Bangunan Gedung Kantor DPUPR senilai Rp 16.7 M di Jln Jenderal Sudirman Magelang; Pembangunan Gedung Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang senilai Rp 8.6 M di Sidotopo.
Kemudian penyempurnaan Sarana dan Prasarana Lapangan Tenis Outdoor senilai Rp 639 juta di Sport Center; Peningkatan Saluran Drainase Perkotaan – Kawasan Jl. Beringin VII senilai Rp 3.6 M di depan GOR Djarum; Rehab Masjid Kantor Walikota Magelang senilai Rp 265.juta di Kompleks Kantor Walikota; Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu Gelangan Kota Magelangsenilai Rp 1.1 M di Pustu Gelangan; dan Pengadaan Bangunan Kesehatan senilai Rp 504.689.016 di Labkes Kota Magelang.
Guna melihat kondisi terakhir pengerjaan kegiatan fisik tersebut, beberapa hari lalu, Sigit dengan didampingi sejumlah jajarannya, meninjau langsung pelaksanaan proyek fisik yang masih dalam tahap pengerjaan itu.
Ada tiga proyek yang ditinjau oleh Sigit. Tinjauan pertama, proyek drainase Tidar Soka di Jalan Soka Magelang. Proyek ini dikerjakan dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 7,2 miliar dengan waktu pengerjaan 115 hari kalender.
Yang kedua, Sigit meninjau pembangunan kantor baru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) di Jalan Jenderal Sudirman Magelang. Proyek ini menelan anggaran Rp 16,7 miliar dengan waktu pengerjaan 240 hari kalender.
Proyek ketiga yang dikunjungi adalah pembangunan kantor baru Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di kawasan Sidotopo, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara. Proyek senilai Rp 8,6 miliar ini dengan waktu pengerjaan 155 hari kalender.
“Kami mentargetkan, proyek-proyek fisik ini selesai dikerjakan tepat waktu, yakni di akhir tahun 2020. Proyek-proyek ini kami cek di lapangan, bagaimana progresnya dibandingkan dengan perencanaan yang dibikin sebelumnya. Misalnya, secara kasat mata mungkin baru pengecoran, tapi progresnya masih sesuai,” kata Sigit didampingi Sekretaris Daerah, Joko Budiyono.
Sigit berharap seluruh proyek tersebut rampung akhir tahun 2020 ini. Ia juga meminta kepada para rekanan untuk bekerja dengan baik dan maksimal, sehingga tidak terlambat, apalagi sampai mengalami penundaan. “Harus selesai tepat waktu, karena akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” tegasnya.
Diakui Sigit, pembangunan fisik di tengah pandemi Covid-19 ini tidak mudah. Terutama dari sisi tenaga kerja yang wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Namun harus dicatat, bahwa itu semua tidak boleh mengganggu kegiatan proyek fisik yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Sigit juga bangga, karena di lapangan terlihat bahwa progresnya cukup bagus. Selain itu, para mitra kerja juga diketahui telah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik. “Saat peninjauan lapangan, saya melihat dan merasakan sendiri adanya penerapan protokol kesehatannya sudah baik. Masuk lokasi proyek, pekerja dicek suhu tubuhnya, lalu cuci tangan pakai sabun, juga memakai masker, dan juga dilengkapi peralatan pengamanan,” jelas Sigit.(*/mel/jko)