MAGELANG, Koran Magelang – Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengajak seluruh jajarannya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pasalnya, hal itu harus menjadi komitmen bersama dengan mengedepankan kecepatan, konsistensi, dan perubahan mindset.
Menurutnya, mindset para ASN haruslah berubah. Terutama yang kerap melayani masyarakat di bagian resepsionis. “Mindset harus berubah, terutama yang di bagian front office, harus melayani dengan hati dan selalu tersenyum. Dengan senyum, masyarakat akan senang,” katanya, di Prambanan Hall, Hotel Puri Asri Magelang, Rabu (15/6).
Selain mindset yang harus berubah, dia menekankan agar para jajarannya konsisten menjalankan program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini perlu kerja sama seluruh elemen agar konsistensi tetap berjalan semestinya.
Aziz mencontohkan, konsistensi tersebut diwujudkan dalam penegakan reward dan punishment atas kinerja para aparatur negara di lingkungan Pemkot Magelang. “Wali Kota akan mengingatkan terus dan harus konsisten dengan program-program yang ada. Kita harus saling mengingatkan, memberikan masukan, karena semangat itu bisa naik turun,” ujarnya.
Kemudian, kecepatan dalam pelayanan. Seperti ketika seorang lurah atau camat diminta tanda tangan oleh masyarakat. Maka, hari itu juga harus dilayani, meskipun sedang rapat atau kegiatan lain.”Memang ini butuh pelatihan. Semua agama menganjurkan pelayanan yang terbaik, meski tidak sempurna tapi minimal memenuhi standar pelayanan,” sebut Aziz.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Magelang Isa Ashari menjelaskan, Bimbingan Teknis Pelayanan Prima Pemkot Magelang tahun 2022 diikuti oleh 55 orang ASN yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat pada OPD se-Kota Magelang.
Bimbingan teknis pelayanan prima ditujukan untuk menyiapkan SDM aparatur agar mampu meningkatkan kualitas layanannya. “Demi mewujudkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan, dalam hal ini masyarakat pengguna layanan,” jelas Isa.
Menurut Isa, unit-unit kerja perangkat daerah, termasuk rumah sakit, kecamatan, dan kelurahan merupakan unit strategis yang memberikan berbagai jenis layanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Untuk mengadaptasi peran tersebut, kata Isa, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan pelayanan prima dengan memperhatikan sikap kerja, penampilan, etika berkomunikasi interpersonal yang memadai, dan sesuai standar. “Karena pada dasarnya bentuk pelayanan prima tergambar dari etika dan komunikasi yang efektif,” papar Isa. (aya/pra/ong)