Neutron Yogyakarta

Yuli: Jika Rusak yang Rugi Masyarakat Sendiri

Cegah Abrasi, Pantai Keburuhan Ditanami Mangrove
Yuli: Jika Rusak yang Rugi Masyarakat Sendiri

PURWOREJO – Pantai Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Purworejo ditanami tanaman mangrove. Selain memperbaiki habitat pantai, juga untuk mencegah abrasi di wilayah tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan Pangkalan TNI AL Cilacap dalam mendukung kegiatan nasional program TNI AL di 2022. Yakni, penanaman mangrove dan pembukaan kampung bahari nusantara dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan laut Kabupaten Purworejo.

Danlanal Cilacap Sugeng Subagyo menyampaikan, puncak penanaman mangrove akan dilakukan di Jakarta pada Agustus dan September yang juga dihadiri oleh Presiden RI. “Harapannya, program tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat pesisir pantai terlebih untuk mendukung perekonomiannya,” ujarnya Senin (20/6).

Sedang Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti menyebutkan, Kabupaten Puworejo memiliki wilayah pantai sepanjang kilometer yang membentang dari perbatasan Kabupaten Kulonprogo hingga perbatasan Kabupaten Kebumen. Masyarakat di daerah pesisir banyak menggantungkan hidup dari hasil laut baik sebagai nelayan, petambak udang, perajin garam, hingga pelaku pariwisata.

Untuk itu, kelestarian lingkungan pantai harus terus dijaga. Dia berpesan, jangan sampai pantai yang menjadi sumber penghidupan tersebut rusak. “Dan justru merugikan masyarakat sendiri,” kata dia.

Yuli menambahkan, persoalan yang sering terjadi di wilayah pesisir adalah abrasi pantai akibat terjangan gelombang lautan. Untuk menekan hal itu, budidaya mangrove sangat penting. “Selain mampu menahan gelombang laut dan mencegah abrasi, keberadaan hutan mangrove juga menjadi tempat tumbuhnya biota pantai yang bermanfaat,” tegas Yuli.

Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Dion Agasi Setyabudi menyebutkan, kegiatan tanam mangrove tersebut diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat Kabupaten Purworejo dalam melakukan konservasi daerah muara dan pesisir laut. “Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih melestarikan mangrove,” harap Dion. (han/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version