Neutron Yogyakarta

Pengunjung ke Destinasi Wisata Naik Signifikan

Momen Libur Sekolah dan Berbagai Event
Pengunjung ke Destinasi Wisata Naik Signifikan
GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA

JOGJA, Koran Magelang – Setelah dua tahun absen, pariwisata di Sleman kembali menggeliat. Hal ini dipicu kondisi Covid-19 yang terkendali dan ditambah momen libur sekolah.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan, berdasarkan pantauan sejumlah destinasi wisata mengalami kenaikan jumlah kunjungan. Meningkat dibandingkan hari-hari sebelum liburan sekolah. “Jika sebelumnya keramaian hanya pada saat libur Sabtu dan Minggu, saat ini di luar hari libur pun kunjungannya cukup ramai,” ujarnya Minggu (3/7).

Suparmono menyebut wisatawan yang datang dari luar kota berisi rombongan besar maupun kecil. Mereka berasal dari grup sekolah-sekolah maupun grup kecil keluarga. “Rata-rata kenaikanya 50 sampai dengan 70 persen dibanding hari biasa,” tambahnya.

Kenaikan kunjungan terjadi di sejumlah destinasi wisata. Di antaranya Studio Alam Gamplong, kawasan Kaliurang dan Kaliadem, Tebing Breksi, Grojogan Watu Purbo, dan Jogja Eksotarium. Selain wisata alam, museum saat libur sekolah kembali menjadi destinasi favorit untuk dikunjungi.

“Berdasar pemantauan untuk Museum Gunung Merapi, Ullen Sentalu, dan Monumen Jogja Kembali dengan titik puncak jumlah kunjungan dalam sehari antara rentang 800-an sampai 1.800-an pengunjung,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Sleman Aris Herbandang mengatakan, keberadaan event yang diselenggarakan berpengaruh pada kenaikan kunjungan wisatawan.

“Keberadaan event yang mulai diselenggarakan di sejumlah venue di Sleman seperti Prambanan Jazz tentu menjadikan Sleman menjadi tujuan wisata di masa libur sekolah. Event menjadi nilai tambah bagi wisatawan untuk memilih datang ke Sleman,” tandas Aris. (cr4/laz/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)