Neutron Yogyakarta

Penyanyi Iwan Fals Kepincut Kuliner Kebumen

Cicipi Sate Ambal, Kagum dengan Potensi Jambu Kristal
Penyanyi Iwan Fals Kepincut Kuliner Kebumen
HIBUR WARGA KEBUMEN: Meet and great Iwan Fals bersama forkopimda dan penggemar sebelum manggung di acara Kebumen International Expo (KIE).(M. HAFIED/RADAR JOGJA)

JOGJA, Koran Magelang – Kudapan lezat sate ambal punya kesan tersendiri bagi Virgiawan Liestanto alias Iwan Fals. Bumbu tempe manis dengan aroma rempah, menjadi bagian tak terlupakan Bang Iwan saat menginjakkan kaki di Kebumen.

M. HAFIDED, Kebumen, Radar Jogja

Setibanya di Bandara Kulonprogo, Jumat pagi (1/7) rombongan Iwan Fals berhenti di sebuah warung sate ambal di Desa Kenoyojayan, Ambal. Lokasinya berada di seberang Jalan Daendles atau sekitar dua kilometer dari bibir pantai.
Mereka istirahat sejenak sekaligus sarapan sebelum melanjutkan perjalanan ke pusat kota Kebumen. Musisi kelahiran 3 September 1961 itu bertolak ke Kebumen untuk mengisi agenda manggung gelaran Kebumen International Expo (KIE).

“Kami berangkat dari rumah pukul setengah 04.00 pagi, terus naik pesawat pukul 06.00. Sampai Kulonprogo saya kaget, ternyata sudah ramai, lanjut makan sate,” kata Iwan Fals kepada wartawan.

Sate Ambal menjadi satu dari kekayaan kuliner Kebumen. Tak jarang tamu kabupaten seperti menteri, pejabat setingkat menteri, gubernur hingga musisi kenamaan mampir hanya sekadar menikmati sate dengan saus tempe.

Kuliner satu ini tetap nikmat meski tidak memasukkan bumbu kacang seperti sate pada umumnya. Terasa aneh memang, namun resep saus bumbu tempe justru membuat candu. Biasanya sate ambal akan disajikan bersama nasi hangat atau ketupat. “Tadi ke Sate Ambal Haji Tino. Bumbu agak manis-manis gimana. Nyicipi tengkleng dan kuahnya segar, ada rasa jeruk,” lanjut Iwan Fals.

Nama sate ambal diambil dari penyematan daerah tempat pembuatan sate. Belum diketahui pasti kapan sate ambal kali pertama dibuat. Namun dari cerita masyarakat, konon sudah ada sejak zaman kerajaan. Khusus pengguna jalan dari Cilacap-Jogjakarta atau sebaliknya, akan dengan mudah menemui warung sate ketika melewati jalur selatan. Setidaknya ada puluhan warung sate di sana.
“Ada sama sate kambing juga, cuma tadi makan sambil ngantuk. Mau nyicipi nasi penggel tidak ada waktu,” sambungnya.

Tak hanya itu, Iwan Fals juga kagum melihat potensi pertanian di sepanjang pesisir selatan Kebumen atau dikenal wilayah urut sewu. Sepanjang wilayah itu menyimpan potensi pertanian. Mulai jambu kristal, kelengkeng, melon, belimbing serta semangka. “Kebumen ternyata indah. Di jalan lihat jambu kristal, kok pohon pendek bisa tumbuh dan berbuah ya,” katanya.

Iwan Fals bukan karakter yang selektif dalam memilih menu makanan. Bahkan dia memiliki keinginan untuk bisa menciptakan menu makanan sendiri. “Sederhananya di rumah makan tempe, tahu, kadang lodeh. Makanan apa aja, yang penting tidak makan orang,” katanya sambil berkelakar.

Lawatan ke Kebumen itu menjadi kali kedua bersama istrinya Rosana atau akrab disapa Mbak Yos setelah sekian lama. “Saya pernah ke Goa Barat (Kecamatan Ayah). Kapan waktu deh nyelonong ke sini,” ucapnya.

Konser terbuka Iwan Fals di Kebumen menjadi konser perdana setelah terhalang pandemi Covid-19. Di atas panggung, bapak tiga anak itu mampu membius puluhan ribu penonton, tidak hanya masyarakat Kebumen, tapi juga penggemar dari penjuru daerah. “Ini kedua setelah di Bali, enam bulan lalu. Ada temen ngundang tapi intern. Kalau untuk umum, baru pertama,” kata Iwan. (laz/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)