Neutron Yogyakarta

RSUD Panembahan Senopati Kenalkan Inovasi Unggulan

RSUD Panembahan Senopati  Kenalkan Inovasi Unggulan

BANTUL – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul menjadi salah satu peserta ajang Bantul Creative Expo 2022. Dalam kegiatan yang dipusatkan di Pasar Seni Gabusan (PSG) itu, rumah sakit milik pemerintah tersebut turut mengenalkan berbagai inovasi dan memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat.

Plt Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul Sidiq Rohadi mengatakan, sebanyak tiga inovasi yang dikenalkan kepada masyarakat dalam Bantul Creative Expo 2022. Adapun yang pertama yakni Srikandi, yaitu sebuah layanan daftar pasien secara online melalui pesan WhatsApp, website dan aplikasi resmi milik rumah sakit.

Kemudian untuk program kedua, lanjut Sidiq, pihaknya juga mengenalkan program layanan pemesanan makanan sehat bergizi dari RSUD Panembahan Senopati bernama Selasih (Sehat Lezat Sinaji Higienis). Pada layanan tersebut, mulai dari pasien, karyawan hingga pengunjung bisa memesan makanan sehat dan higienis yang langsung disajikan oleh ahli gizi rumah sakit.

“Menunya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang memiliki penyakit darah tinggi atau gula darah tinggi,” jelasnya Kamis (21/7).

Program ketiga, RSUD Panembahan Senopati juga mengenalkan program Kinanthi. Program tersebut merupakan sebuah layanan pengiriman obat tanpa antri dari rumah sakit kepada pasien.

“Harapannya masyarakat bisa mengenal inovasi kami dan memanfaatkannya untuk pelayanan kebutuhan kesehatan,” harapnya.

Selain mengenalkan tiga program unggulan, RSUD Panembahan Senopati Bantul juga memberikan pelayanan kesehatan gratis dan demo masak  sehat kepada masyarakat.

Adapun bentuk pelayanan kesehatan gratis yang diberikan kepada masyarakat diantaranya pemeriksaan kolesterol, gula darah, cek asam urat dan konsultasi dokter. Selain itu khusus pada hari ini (22/7) pihaknya menyediakan pelayanan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Siapapun yang mau vaksin pasti kami layani, baik itu dosis satu, dosis dua hingga dosis ketiga atau booster,” sambungnya. (inu/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)