Neutron Yogyakarta

Sukses Pemilu, Harus Berani Tolak Politik Uang

Anggota DPR RI Sukamto dan Bawaslu Gelar Sosialisasi
Sukses Pemilu, Harus Berani Tolak Politik Uang

SLEMAN – Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto menilai ada empat elemen penting yang harus dilaksanakan demi kelancaran pemilu dan pilkada 2024. Keempat elemen itu meliputi pelaksanaan regulasi pemilu dan pilkada, integritas partai politik peserta pemilu, serta sinergitas antarpemangku kepentingan.

“Satu lagi elemen yang terpenting adalah peran serta masyarakat berani menolak politik uang,” tegas Sukamto dalam Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI di Grha Sarina Vidi Sleman, Kamis (21/7)

Dia juga menyinggung peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu serta pilkada. Kedua institusi tersebut harus selalu berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan. KPU maupun Bawaslu harus menjaga profesionalitas. “Punya dedidikasi yang tinggi,” pintanya.

Ketua Bawaslu DIJ Bagus Sarwono menekankan  Pemilu dan Pilkada 2024 yang diadakan secara serentak merupakan tantangan besar. Khususnya bagi penyelengga pemilu dan pilkada. “Pemilu 2024 adalah pemilu paling besar sepanjang sejarah negara Indonesia berdiri. Karena belum ada hari H (penyelenggaraan pemilu dan pilkada, Red) waktunya sama,” jelasnya.

Tantangan lainnya dasar penyelenggaraan Pemilu 2024 masih sama. Menurut dia, ada untung dan ruginya. Keuntungannya sudah berpengalaman sehingga tak boleh jatuh ke lubang yang sama.  “Kerugiannya ketika kita ketahui bersumber dari undang-undang dan ketika tidak ada perubahan, maka potensi permasalahan bisa terjadi (terulang kembali, Red),” jelasnya.

Sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu bakal dilaksanakan secara estafet di seluruh DIJ. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mulai penyelenggara pemilu, kepolisian, kejaksaan, hingga pihak kalurahan. Ini bertujuan agar  terbangun sinergitas sejak awal menyongsong agenda  Pemilu dan Pilkada 2024. (lan/kus).

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)