Neutron Yogyakarta

Boleh Naik Skuter Listrik di Kaliurang

Boleh Naik Skuter Listrik di Kaliurang

SLEMAN – Berbeda dengan di Kota Jogja, skuter listrik atau otoped di kawasan wisata Kaliurang diperbolehkan. Meski begitu, pengusaha yang menyewakan, wajib memperhatikan keselamatan penyewa.

Kabid Angkutan dan Keselamatan Dinas Perhubungan Sleman Marjana menjelaskan, meskipun tidak ada larangan, penting untuk menempatkan petugas jaga. Untuk mengontrol keselamatan pengguna skuter listrik atau otoped.

Hal ini karena kontur jalan di kawasan Kaliurang yang naik turun. Dimungkinkan pengendara rawan jatuh apabila tidak stabil mengendarai otoped. Selain itu, petugas juga akan mengawasi saat ramai di akhir pekan.

“Kalau weekend dan liburan ramai. Ada jip, kendaraan pribadi, ATV, otoped. Jadi saya harap pengelola mau menjaga ketertiban. Kalau menyewakan kendaraan harus partisipasi dalam keselamatan,” harap Marjana Kamis (21/7).

Marjana menyebut, ketentuan aturan keselamatan sebetulnya sudah pernah dirembug bersama dengan Dinas Pariwisata Sleman. Rancangan peraturan bupati pun sempat dibuat. Namun jalur operasi otoped belum final. Jalur khusus otoped dan rute, memang perlu diatur demi keselamatan bersama. “Di Kaliurang kan ada jalan provinsi terutama menuju Tlogo Putri ya. Itu yang menjadi perhatian,” tegasnya.

Sementara itu, warga Kota Jogja Reni mengaku senang saat menyewa otoped di wilayah Kaliurang. Menurutnya, jalannya lebih enak dan bisa leluasa bermain skuter listrik. Saat akhir pekan kemarin, diakuinya juga tidak terlalu ramai. “Anak sekolah sudah masuk jadi gak banyak wisatawan. Kemarin nyewa gak banyak papasan mobil jip. Aman bawa bocil (bocah cilik, Red),” ujarnya. (lan/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version