Neutron Yogyakarta

Tidak Bergejala, Abdul Halim Kembali Positif Covid-19

Tidak Bergejala, Abdul Halim Kembali Positif Covid-19

BANTUL – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah melakukan tes swab PCR sebagai syarat perjalanan ke Bogor untuk menerima penghargaan kabupaten layak anak (KLA).

Sekda Bantul Helmi Jamharis menyebut, Abdul Halim tidak merasakan gejala. Meski demikian, Bupati Bantul itu pun harus melakukan isolasi mandiri di rumah sampai hari keenam. “Setelah itu akan PCR kembali pada tanggal 27-28 Juni,” ujar Helmi saat dikonfirmasi Jumat (22/7).

Helmi mengaku, telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bantul untuk segera mendata kontak erat. Termasuk kepada para pejabat yang turut mengikuti kegiatan bupati selama beberapa hari yang lalu. Untuk tes kontak erat, nantinya akan dilakukan serta difasilitasi di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemkab Bantul.

Sebagaimana diketahui, ini merupakan kali kedua Abdul Halim terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, dia terkonfirmasi positif pada Januari 2021. Kemudian pada Januari tahun ini, bupati telah disuntik vaksin dosis ketiga saat kick off vaksinasi booster di Bantul. “Meski bupati terkonfirmasi positif, kami pastikan tidak akan mengganggu. Roda pemerintahan tetap jalan seperti biasa karena pak Wakil Bupati juga lenggah di sini,” katanya.

Selain bupati, kata Helmi, hasil positif Covid-19 juga ditemukan pada Emi Masruroh selaku istri Abdul Halim. Upaya tracing pun kemudian dilakukan kepada kontak erat bupati yang turut hadir dalam pembukaan Bantul Creative Expo 2022 pada Kamis (21/7).

Sementara itu, Abdul Halim menuturkan, tugas dan pekerjaannya sebagai kepala daerah tetap akan dilakukan dari rumah atau work from home (WFH). Dia juga mengungkapkan, setidaknya ada 14 orang yang di-tracing karena merupakan kontak erat di lingkungan rumah dinas dan kantor. “Dari empat orang itu semua dinyatakan negatif, kecuali istri saya. Dan terkait tugas pekerjaan, kami akan melakukannya di rumah sampai benar-benar dinyatakan negatif,” ucap Bupati dalam keterangannya.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyampaikan, tercatat ada 107 kasus aktif di Bantul hingga Kamis. Dari jumlah tersebut, mayoritas kasus merupakan gejala ringan. Dan kini tengah menjalani isolasi di tempat tinggal masing-masing. “Kasus-kasus tersebut rata-rata gejala ringan seperti batuk pilek. Serta isolasi mandiri di rumah dan terapi dari puskesmas wilayah,” beber pria yang akrab disapa Oky itu. (inu/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version