GUNUNGKIDUL – Kapal sekoci dengan nama lambung Restu Putra yang mengalami mati mesin di selatan Pelabuhan Sadeng, Songbanyu, Girisubo akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi membutuhkan waktu berhari-hari karena terkendala pasang surut gelombang.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko menerima laporan kapal mati mesin pada Sabtu (23/7) sekitar pukul 18.40. Proses evakuasi kapal menemui sejumlah kendala. “Kami lakukan berkali-kali menarik kapal namun terhalang pasang surut gelombang,” kata Sunu saat dihubungi kemarin (25/7).
Hari pertama sesaat setelah menerima laporan melakukan tindakan dibantu oleh beberapa nelayan menuju ke TKP menggunakan perahu. Sesampainya di TKP, Tim SAR memastikan kondisi ABK.
“Setelah sudah dapat dipastikan bahwa semua ABK masih dalam kondisi baik-baik saja berada diatas kapal langsung kami evakuasi,” ujarnya.
Kemudian tim SAR berusaha menarik kapal ke tengah menggunakan tiga perahu jukung dan sebuah kapal sekoci namun tidak mampu karena airnya masih surut. Pada pukul 02.00 dini hari dilakukan upaya evakuasi dengan cara ditarik ke tengah. Namun karena air masih dangkal, maka evakuasi belum berhasil.
Baru pada Senin (kemarin) pukul 06.00 WIB kondisi gelombang sudah mulai naik. Sehingga kapal yang terdampar dilakukan upaya penarikan kembali menggunakan kapal sekoci milik nelayan. Penarikan kali ini membuahkan hasil, kapal dapat ditarik ke tengah terlebih dahulu kemudian ditarik masuk ke dermaga Pantai Sadeng. “Kapal dapat bersandar di pantai Sadeng pada pukul 07.00 dengan kondisi baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim SAR menerima laporan kapal sekoci yang mengirimkan es balok ke kapal slerek di tengah lautan mengalami mati mesin. Identitas korban selamat, Rakimin,48, (tekong) warga Nujo, Pucung, Girisubo; Soleh,51, (ABK) warga Prigi, Jawa Timur, dan Uthis,36, (ABK) warga Wonotoro, Pucung, Girisubo. Kabar kapal sekoci tenggelam diterima regu penyelamat pada Sabtu (23/7) sekitar pukul 18.40. (gun/bah)