Neutron Yogyakarta

Polisi Tegaskan Tak Ada Korban Meninggal

Polisi Tegaskan Tak Ada Korban Meninggal

SLEMAN – Selain sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka, bentrok dan ricuh suporter Solo dengan warga di beberapa titik di Jogjakarta juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan toko rusak. Fasilitas toko yang rusak terjadi di Jalan Affandi, Gejayan.

Kabid Humas Polda DIJ Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, keributan terjadi di beberapa titik. Tidak hanya di Gejayan, tapi juga di sekitar Jombor, Mlati, Sleman. Sementara ini, kata Yuli, dipastikan tidak ada suporter yang meninggal dunia atas peristiwa ini.

“Kalau ada yang bilang ada dua orang meninggal, itu tidak benar alias hoaks. Saya sudah mengecek ke beberapa rumah sakit dan dari Humas RS menyatakan tidak ada yang meninggal,” ucap perwira menengah ini  Senin (25/7).

Kendati begitu, diakui beberapa orang mengalami luka-luka. Peristiwa ini masih didalami polisi. Dia mengimbau kepada suporter bola, baik itu yang dari Solo maupun dari Jogja agar tidak melakukan tindakan yang bisa merusak fasilitas umum.

Selain itu, juga diminta untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan hukum. “Mari sama-sama menjaga situasi pertandingan bola ini, di mana pun pertandingannya, bisa disaksikan dengan nyaman. Tidak perlu membuat keributan,” tandasnya. (mel/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)