GUNUNGKIDUL – Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga yang tinggal di daerah rawan krisis air. Menghilangnya air hujan dan ketiadaan sumber mata air memaksa mereka untuk meminta bantuan kepada pemerintah.
Seperti dialami warga tiga kalurahan di Kapanewon Tepus. Masing-masing Kalurahan Giripanggung, Tepus, Sidoarjo, dan Kalurahan Purwodadi. Penduduk yang tinggal di daerah tersebut mengaku sedang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
Seorang warga Eri Nugroho mengatakan, krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini mulai dirasakan bulan ini. Stok bak penampungan dari guyuran air hujan sudah terkuras habis. Sedangkan untuk membeli dari swasta cukup berat.“Kami telah mengajukan bantuan droping air ke kapanewon,” kata Eri Nugroho Rabu (27/7).
Sementara itu, Panewu Tepus Alsito mengatakan, berdasarkan data ada empat kalurahan mengajukan permintaan droping air bersih. Tiga kalurahan di antaranya di backup kapanewon. Satu kalurahan lainnya yakni, Giripanggung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul.“Kami mengajukan permintaan droping air bulan ini,” ujarnya.
Dia menjelaskan, wilayahnya masuk dalam daftar kapanewon langganan kekeringan ketika memasuki musim kemarau. Selain karena minimnya sumber air, sambungan instalasi dari perusahaan air minum daerah (PDAM) terbatas.“Jadi, sistemnya giliran, tidak setiap hari,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan, hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau terjadi pada Agustus.“Skema penanganan dampak musim kemarau berupa kekeringan telah kami koordinasikan dengan pihak terkait lainnya,” kata Purwono.
Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 400 tangki air bersih untuk wilayah terdampak kemarau. Ratusan tangki air didistribusikan berdasarkan permintaan tingkat kalurahan yang paling terdampak kekeringan. Bantuan air bersih akan diberikan pada usulan setiap kalurahan.“Wilayah yang diprediksi terdampak kekeringan yakni, Kapanewon Purwosari, Tepus, Rongkop, dan Kapanewon Girisubo,” ungkapnya. (gun/din)