Neutron Yogyakarta

Jalur Maut Jalan Daendels Kembali Memakan Korban

Jalur Maut Jalan Daendels Kembali Memakan Korban

KULONPROGO – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di wilayah hukum Polres Kulonprogo. Tepatnya di di ruas Jalan Daendels tepatnya di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Sabtu (30/7) dini hari. Kecelakaan ini melibatkan truk pengangkut pasir dan bus pariwisata rombongan asal Purbalingga, Jawa Tengah.

Insiden kecelakaan ini melibatkan truk pengangkut pasir dengan nomor polisi R 8138 AM yang dikemudikan Yayan Toro, 26, warga Wonosobo, Jawa Tengah dengan bus pariwisata nomor polisi AE 7284 UP yang dikemudikan Budi Purnomo, 43, warga Banjarnegara, Jawa Tengah yang hendak mengantarkan rombongan asal Purbalingga, Jawa Tengah berwisata ke Gunungkidul.”Truk melaju kencang dari arah Bantul tujuan Purworejo. Tiba-tiba masuk ke jalur berlawanan dan saat bersamaan melaju bus pariwisata. Diduga sopir truk mengantuk. Sendiri tidak ada kernet,” ucap salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Isyanto.

Insiden adu banteng tak terelakan. Benturan keras menyebabkan kabin truk ringsek dan sopir truk terjepit. Bagian depan bus pariwisata juga bernasib sama, ringsek, kaca bagian depan pecah. Dua orang awak bus yang terluka sempat dilarikan ke RS Rizki Amalia Temon dan belakangan dikabarkan meninggal dunia.

Proses evakuasi sopir truk juga terkendala, harus menggunakan alat vehicle accident rescue (VAR) Basarnas Jogja. Proses evakuasi melibatkan Basarnas dan relawan gabungan. “Evakuasi cukup lama karena memang sulit, bagian depan ringsek parah,” ucap Rescuer Basarnas Jogjakarta, Choirul Arifianto.

KBO Satlantas Polres Kulonprogo, Ipda Jarwanto menjelaskan, setelah melakukan olah TKP, titik kejadian memang wilayah yang cukup rawan kecelakaan lalu lintas, salah satu penyebabnya penerangan yang minim dan kebiasaan pengendara memacu kendaraannya kencang di jalur lurus. “Jalur ini memang sering dilalui kendaraan besar. Kedua kendaraan kami bawa ke Mapolsek Temon sebagai barang bukti penyelidikan,” jelasnya. (tom/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)