Neutron Yogyakarta

Pemeliharaan Waduk Sempor Hambat Distribusi Air Baku

Pemeliharaan Waduk Sempor Hambat Distribusi Air Baku

KEBUMEN – Pemeliharaan bendungan Waduk Sempor mengakibatkan produksi sumber air baku PDAM Bumi Tirta Sentosa Kebumen terhambat. Kondisi ini pun kembali berdampak terhadap layanan distribusi air ke pelanggan.

Direktur Perumda Air Minum atau PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Zein Mustain menyampaikan, gangguan distribusi air ke pelanggan akibat ada pekerjaan hidromekanikal di Waduk Sempor. Ini dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) Jogjakarta. Atas pekerjaan tersebut pasokan air di sejumlah titik kurang lancar, bahkan sebagian akan mati total. “Aliran air PDAM akan dimatikan, karena ada pekerjaan hidromekanikal atau pemeliharaan untuk waduk atau bendungan Sempor,” jelasnya, Jumat (29/7).

Zein menjelaskan, untuk pasokan air yang mengalami gangguan diprediksi terjadi di enam kecamatan. Meliputi Kecamatan Gombong, Karanganyar, Karanggayam, Sruweng, Kebumen dan Pejagoan. Pihaknya pun akan terus melakukan koordinasi agar aliran air segera kembali normal. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini,” ucapnya.

Ia menyatakan, kondisi ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak 29-31 Juli 2022 mulai pukul 08.00. Karena itu, Zein mengimbau kepada para pelanggan menyikapi kondisi ini dengan mempersiapkan tandon air sebagai tempat penampungan sementara. “Saat aliran air mengalir agar melakukan penampungan air di masing-masing rumah. Untuk mengatisipasi jika aliran air terhenti dan bagi wilayah yang sudah tidak mengalir terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kebumen Bambang Tri Saktiono mengatakan, PDAM sebagai perusahaan plat merah agar tidak lepas tangan atas kondisi tersebut. Perlakuan ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat selaku pengguna jasa. “Jangan kemudian itu hajat BBWS lalu PDAM pasrah begitu saja. Cari solusi tepat guna dong. Misal terulang lagi atau dengan kondisi lain jadi tidak gagap. Yang kasihan warga. Ini infonya tiga hari lho,” terangnya.

Lebih dari itu, Bambang menekankan ada kolaborasi antar instansi guna memetakan potensi sumber air. Artinya, PDAM tidak hanya bergantung dari aliran waduk. Tapi juga mencari sumber-sumber lain. Seperti halnya sumber air baku yang diambil dari sumur bor dalam. “Ya saya paham, karena perusahaan orientasinya kan provit. Tapi jangan mengabaikan pelayanan. Petakan wilayah mana yang bisa pakai sumur bor dalam. Undang orang yang memahami bidang untuk membidik potensi sumber air,” tandasnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version