Neutron Yogyakarta
Bantul Komitmen Jadi Daerah Ramah Disabilitas

Upayakan Hak-hak sampai Lingkup Kalurahan

Upayakan Hak-hak sampai Lingkup Kalurahan

BANTUL – Mewujudkan daerah ramah disabilitas menjadi salah satu komitmen Pemkab Bantul. Guna mewujudkan hal itu, pejabat kalurahan hingga padukuhan melakukan pendataan untuk mengetahui kebutuhan para penyandang disabilitas.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, penguatan inklusi sosial untuk kesetaraan dan hak-hak penyandang disabilitas memang merupakan visi misi daerah. Harapannya komitmen itu diterapkan di seluruh struktur pemerintahan hingga level kalurahan.

Hingga saat ini pihaknya juga terus melakukan perubahan dan inovasi untuk pemenuhan hak-hak disabilitas. Tak hanya oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait saja, juga harus mengupayakan hak-hak tersebut baik dalam pelayanan publik maupun pelayanan fisik yang diberikan pemerintah.”Tentu nantinya akan dapat terwujud kalurahan-kalurahan inklusif di Bantul,” katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, harus ada gerakan  yang dilakukan. Diperlukan juga sinergi dengan berbagai pihak, karena pemkab masih memiliki kekurangan dan menghadapi berbagai keterbatasan.Kekurangan dan keterbatasan ini bisa disubstitusi melalui kerja-kerja kolaboratif dan sinergis dengan berbagai elemen masyarakat. “Seperti penandatanganan memorandum of understanding (MoU )dengan Sigab (Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel),” tambahnya.

Direktur Sigab, Suharto mengungkapkan, untuk mewujudkan solidaritas antara difabel dengan masyarakat perlu dibangun dari level pemerintahan paling kecil. Menurutnya, jika banyak desa atau kalurahan berhasil menjadi desa inklusif. Maka bukan hal yang tidak mungkin kapanewon menjadi inklusif pula lalu naik di tingkat kabupaten, provinsi, hingga menjadi negara yang inklusif.”Itulah yang menjadi motivasi Sigab melahirkan rintisan desa inklusif sejak 2015 hingga sekarang,” jelas Suharto. (inu/din)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version