PURWOREJO – Jabatan kepala sekolah (kepsek) di sejumlah SD dan SMP di Kabupaten Purworejo kosong. Kekosongan tersebut dikhawatirkan dapat berdampak pada penerapan Kurikulum Merdeka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Purworejo, Wasit Diono menyebutkan hingga Juli 2022, dari 498 SD terdapat kekosongan jabatan kepsek sekolah sebanyak 124 SD. Sedang, dari 43 SMP terdapat delapan sekolah yang kosong.
“Kini untuk mengisi kepala sekolah diatur regulasinya melalui Permendikbudristek Nomor 40/2021 dan perlu membentuk tim untuk menyeleksi tentang persyaratan dan pertimbangan lain yang layak terhadap calon untuk diangkat sebagai kepala sekolah,” ujarnya.
Bahkan, untuk diangkat menjadi kepsek syaratnya harus sudah lulus calon kepala sekolah. “Purworejo baru punya tujuh calon kepala sekolah yang lulus di 2019. Di Permendikbudristek itu juga dijelaskan apabila masih kekurangan calon kepsek bisa diambilkan dari guru penggerak. Sedangkan, di Purworejo baru mempunyai 12 guru penggerak,” sambung dia.
Dia menambahkan, jika daerah tidak mempunyai calon kepsek dan penggerak, bisa mengambil dari daerah lain atau dari luar kabupaten. Namun, pihaknya masih akan mengoptimalkan dengan tidak mengambil guru dari luar karena tenaga guru di Purworejo dinilai cukup potensi dan juga akan mengambil penasihat guru dari Purworejo.
“Kami sudah lakukan asesmen terhadap para guru ini dan tim juga sudah melakukan pertimbangan. Semoga waktu dekat ini akan segera ada pengisian kepala sekolah,” katanya.
Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Purworejo, Hendricus Carel menyebutkan, terkait kekosongan kepala sekolah tersebut sudah dilakukan proses seleksi tinggal menunggu pelantikan dan penempatannya. “Tetapi masih akan kami rembug lagi dengan Dindikbud. Itu memang yang sudah siap tinggal menunggu pelantikannya,” sebut dia.
Namun, pihaknya mendesak agar para kepala sekolah dapat segera dilantik karena akan berdampak pada kesiapan Kurikulum Merdeka. “Ada waktu sampai 5 Agustus 2022, kalau belum terisi maka tidak bisa mendaftar Kurikum merdeka,” tegasnya. (han/bah)