JOGJA– Warga sekitar Kali Code mencoba kembali memanfaatkan belik. Pancuran sumber mata air tanah yang umumnya muncul dekat aliran kali. Belik dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan layak konsumsi.
Ketua Kelompok Pemakai Air (Pokmair) Sumber Tirto Dono Mulyo, Sutiyono mengaku pemanfaatan belik untuk menekan biaya pemakaian air. Belik tepatnya berada di pinggiran Kali Code RW 04, Terban, Gondokusuman, Kota Jogja. “Air dari belik ini kami salurkan ke rumah warga,” paparnya pada wartawan.
Sutiyono membeberkan, awalnya pengelola menarik tarif Rp 20.000 per bulan, bagi tiap rumah yang memanfaatkan air belik. Tapi kini pengelola telah memasang meteran. Lantaran jumlah penggunaan air yang berbeda pada setiap rumah. “Jadi biar warga tidak ada yang merasa dirugikan,” ujarnya.
Sutiyono mencatat, dalam satu minggu penggunaan air yang disalurkan ke rumah warga mencapai 450 meter kubik. Warga dikenakan biaya Rp 20.000 untuk 1-15 kubik. Selebihnya, baru dikenakan biaya tambahan.
Dibeberkan, ada sebanyak 46 rumah yang menggunakan air belik hasil pengelolaan Polmair Sumber Tirto Dono Mulyo. Air belik bahkan dimanfaatkan sebagai air minum dengan metode reverse osmosis (RO). “Untuk air minum kami kemas dengan botol dan galon. Tapi untuk saat ini kami hanya melayani by request saja,” lontarnya.
Permintaan galon isi ulang, mencapai sekitar 10 galon per minggu. Pokmair Sumber Tirto Dono Mulyo pun mematok harga Rp 4.000 per galon. Sementara untuk kemasan botol 600 mililiter dijual dengan harga Rp 1.800.
Dalam menjaga kualitas belik, pokmair melakukan uji laboratorium tiap dua atau tiga bulan sekali untuk pengelolaan air minum. Sedangkan untuk air yang disalurkan ke rumah-rumah warga, uji laboratorium dilakukan setiap enam bulan sekali. “Selain itu, setiap satu tahun sekali dilakukan uji kualitas secara keseluruhan,” tegasnya.
Sutiyono turut membeberkan, pokmairnya juga menyediakan sarana fasilitas umum mandi, cuci, kakus (MCK). Fasilitas ini digunakan bersama oleh beberapa masyarakat di sekitaran RW 4 Terban. “Dulu untuk masyarakat yang memanfaatkan fasilitas umum kami kenakan tarif Rp 10.00 sebulan. Tapi semakin ke sini yang memanfaatkan fasilitas tidak bayar lagi, gratis,” tandasnya. (fat/bah)