Neutron Yogyakarta

Meninggal di Tanah Suci, Keluarga Peroleh Buket

Jamaah Haji Asal Kebumen Tiba di Kampung Halaman
Meninggal di Tanah Suci, Keluarga Peroleh Buket

KEBUMEN – Sebanyak 152 jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 27 asal Kebumen tiba di kampung halaman dengan selamat. Para jemaah haji tersebut tiba di Kebumen setelah menjalani serangkaian ibadah haji tahun ini di tanah suci.

Para jamaah haji ini meninggalkan Kota Madinah satu hari sebelumnya dan tiba di halaman Setda Kebumen sekitar pukul 17:00. Kedatangan mereka pun disambut isak tangis dengan penuh suka cita oleh keluarga terdekat.Plh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen Khamid menyampaikan, ratusan jemaah haji tersebut telah dinyatakan sehat oleh tim medis. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum pemberangkatan kembali ke Indonesia. “Para jemaah ini sudah cek kesehatan. Semuanya dinyatakan sehat dan selamat sampai Kebumen,” jelasnya, Kamis, (4/8).

Khamid menjelaskan, jemaah Kloter 27 ini sebelumnya terdapat 154 orang. Namun karena dua mininggal dunia di tanah suci mekah, maka yang kembali hanya berjumlah 152 jemaah. Keduanya merupakan warga Kecamatan Karanganyar dan Klirong. “Kloter 27 sudah kembali dengan selamat. Meskipun dua orang dinyatakan meninggal di tanah suci mekah, tapi Insyaallah mereka syahid,” terangnya.”Kami juga telah menyerahkan buket belasungkawa dari Menteri Agama kepada perwakilan keluarga jemaah haji atas nama H Riadi warga Desa Podoluhur, Klirong dan Yuli Nurani Hidayah, Desa Plarangan, Karanganyar,” imbuhnya.

Tahun ini, kata Khamid, jemaah haji asal Kebumen berangkat dari dua Kloter. Adapun untuk Kloter berikutnya yakni Kloter 28 berjumlah 304 orang dijadwalkan tiba di Kebumen pada malam tadi pukul 21.00. “Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu proses ibadah haji sehingga berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

Sementara itu, jamaah haji asal Desa Sidomoro Harmuji mengaku, dirinya bersyukur bisa kembali ke Kebumen dan berjumpa keluarga dengan selamat. Selama di tanah suci, kata Harmuni, pelayanan yang diberikan dari awal perjalanan haji hingga akhir cukup memuaskan. “Alhamdulilah bisa kembali ke Kebumen. Pelayanan selama ibadah haji semuanya baik, makan dan keperluan lainya tercukupi,” terangnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version