Neutron Yogyakarta

Boleh Gelar Lomba Pitulasan asal Terapkan Prokes

Boleh Gelar Lomba Pitulasan asal Terapkan Prokes
Sekda Kota Jogja Aman Yuriadijaya

JOGJA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja perkenankan masyarakat gelar lomba 17-an, dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77. Lantaran pemkot yakin, masyarakat paham penerapan protokol kesehatan (prokes).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengaku, tidak akan melakukan pengawasan khusus terhadap masyarakat yang menggelar lomba 17-an. “Saya kira, masyarakat sudah sangat memahami (prokes, Red),” lontarnya diwawancarai Radar Jogja usai membuka kegiatan asrama Paskibraka Kota Jogja 2022 di Wisma Sargede, Umbulharjo, Rabu (10/8).

Aman mengaku paham, lomba 17-an merupakan bentuk ekspresi rasa syukur dan kegembiraan masyarakat. Luapan suka cita atas perayaan Kemerdekaan RI yang memang umum digelar sebagai peringatan. “Di sisi lain, masyarakat sudah memahami dan terbiasa dengan situasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” tuturnya.

Dijelaskan, Kota Jogja masuk dalam PPKM level 1. Koridor pengendalian dan pencegahan Covid-19 telah dimengerti oleh masyarakat. “Jadi secara prinsip, kami tidak masalah dan paham ekspresi dari rasa syukur serta kegembiraan masyarakat dituangkan pada wujud apapun,” ujar mantan Kepala Bappeda Kota Jogja itu.

Aman membeberkan, dalam lingkup Pemkot Jogja juga telah digelar beragam perlombaan. Penyelenggaranya adalah organisasi perangkat daerah (OPD) di bawah Pemkot. Salah satunya, adalah lomba menggambar yang dilaksanakan oleh DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. “Teman-teman di sektor OPD itu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan membersamai perayaan HUT RI,” ucapnya.

Kendati begitu, Aman menekankan agar masyarakat terus memperhatikan protokol kesehatan. Serta terus menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Kebetulan ini belum ada lomba panjat pinang. Karena belum tumbuh,” kelakarnya.

Kepala DP3AP2KB Kota Jogja, Edy Muhammad pun menuturkan, tujuan pihaknya menyelenggarakan lomba menggambar untuk meningkatkan kreativitas anak. “Karena karya mereka, memberikan warna kreativitas di tingkat Kota Jogja. Selain itu, untuk mempersiapkan generasi cerdas, sehat, unggul, dan berkarakter,” serunya.

OPD yang juga telah menggelar perlombaan menyambut HUT RI adalah Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja. Kepala DPP Kota Jogja Suyana menggelar lomba bungkus makanan tradisional dari daun pisang. Ada lima kelompok bidang penyuluh yang mengikuti lomba. “Kami ingin memeriahkan HUT RI ke-77, tapi ingin menggelar lomba yang mungkin belum pernah diadakan di mana-mana. Jadi kami membuat pembungkus dari daun pisang,” paparnya. (fat/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)

Exit mobile version