SLEMAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Delegan, Prambanan, Sleman tak terganggu. Meski sebagian bangunan sekolah terbakar pada Selasa malam (9/8). Dengan memanfaatkan kelas yang tak terbakar dan dipasangi tenda darurat.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengatakan, KBM tetap berjalan menggunakan sistem dua shift yakni pagi dan sore. “Pembelajaran bagi anak-anak kita jamin tidak terganggu. Tetep akan bisa berjalan dengan baik. Ada beberapa skenario yang nanti akan kita putuskan,” jelasnya kemarin (10/8).
Ada tujuh ruangan yang habis dilahap api. Termasuk ruang guru dan laboratorium komputer. Mebel ruang kelas dan guru serta sejumlah peralatan komputer juga rusak. Bahkan beberapa dokumen juga dilaporkan ikut terbakar, di antaranya lima ijazah guru dan satu ijazah siswa.
Ery menyebut ada beberapa skenario yang telah disiapkan. Setidaknya masih ada tiga ruang kelas dan satu pendapa yang masih berfungsi. Sisa ruangan itulah yang akan dimanfaatkan untuk KBM secara shift. Untuk saat ini, siswa belajar secara daring sambil menunggu jadwal masuk siswa. “Karena ada enam rombel (rombongan belajar), tiga ruang kan ada shift pagi tiga (rombel) siang tiga (rombel),” ujarnya.
Skenario lain apabila tidak dibuat sistem shift maka akan didirikan tenda darurat. Tawaran tenda dikatakan Ery sudah ada beberapa yang mengajukan. Lokasi pendirian tenda bisa di lapangan sekolah. “Kami bisa memanfaatkan itu. Tapi yg terpenting bahwa aktivitas KBM tetap pelayanan harus tetap berjalan,” ujarnya.
Sekretaris Disdik Sleman Sri Adi Marsanto usai pantauan di lokasi mengatakan para siswa sementara diliburkan hingga tiga hari. Ada pun terkait sarana prasarana segera ditindaklanjuti agar para siswa dapat segera menempati ruang belajar yang nyaman. “Harus gerak cepat, terkait pendidikan kedah (harus) prioritas njih,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan puing-puing sisa kebakaran akan segera dibersihkan dan langsung diperbaiki. Anggaran menggunakan dana bantuan BAZNAS dan BPBD Sleman. Apabila dimungkinkan juga akan menggunakan APBD perubahan. “Sementara ini baru kita identifikasi terlebih dahulu kira-kira berapa habisnya. Nanti diputuskan dulu, apa yang perlu diganti dan diperbaiki. Kami sangat peduli dan prihatin dengan kejadian ini,” jelasnya. (lan/pra)