Neutron Yogyakarta
Dikhawatirkan Terjadi Banjir Rob di Akhir Pekan

Pesisir Selatan Terancam Fenomena Bulan Purnama

Pesisir Selatan Terancam Fenomena Bulan Purnama

KEBUMEN – Memasuki akhir pekan masyarakat diminta waspada atas potensi terjadinya banjir rob di pesisir selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memberikan peringatan banjir rob bakal terjadi mulai 12-15 Agustus 2022. Di antaranya terjadi karena fenomena bulan purnama.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Deas Achmad Rivai menjelaskan, banjir rob berpeluang terjadi karena adanya fenomena bulan purnama bersamaan dengan parige atau jarak terdekat antara bulan ke bumi. Ini terjadi pada 10 Agustus 2022 kemarin, sehingga berpotensi mengakibatkan peningkatan ketinggian air laut maksimum secara signifikan. “Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk antisipasi pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” jelas Deas, dalam keterangan resmi yang diterima Radar Kebumen, Jumat (12/8).

Banjir rob, jelas Deas, berpotensi terjadi di sepanjang pesisir selatan, mulai Jawa Barat hingga Jogjakarta. Kondisi tersebut berdasar pantauan water level dan prediksi pasang surut banjir pesisir. Wilayah diprediksi terjadi rob meliputi, pesisir selatan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Jogjakarta. “Prediksi banjir rob berlangsung dengan waktu berbeda di setiap wilayah,” lanjutnya.

Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta tambak garam dan perikanan darat.

Masih informasi dari BMKG Cilacap, peringatan lain juga disampaikan perihal adanya potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 – 4 meter di pesisir selatan. Gelombang tinggi diprediksi selama dua hari, mulai 12-13 Agustus 2022.

Kondisi itu akibat adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dan selatan. Angin berhembus dominan dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan berkisar 4-20 knot. Sedangkan di Indonesia bagian selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Pulau Sabang, Laut Jawa hingga Samudera Hindia.

Melihat prediksi itu, Kepala BPBD Kebumen Munadi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari instansi terkait. Menurutnya, peringatan dini yang dikeluarkan BMKG menjadi referensi informasi prakiraan gelombang selama beberapa hari ke depan. Ketika nantinya terjadi perubahan, tentu akan diperbaharui sampai masa berlaku peringatan dini habis. “Akan diinformasikan jika terjadi gelombang tinggi lebih 1,25 meter dan bertahan selama 12 jam kedepan. Berlaku maksimal dua hari sejak dikeluarkan,” ucapnya. (fid/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)