Neutron Yogyakarta

Perdana, UTDI Band Fest Semarak Kreasi Generasi Digital

Perdana, UTDI Band Fest Semarak Kreasi Generasi Digital

JOGJA – Memfasilitasi kreativitas pelajar di Jogjakarta, untuk kali pertama Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) menggelar acara festival band untuk pelajar SMA sederajat. Acara yang berlangsung di halaman kampus UTDI ini bernama “UTDI Band Fest”. Acara yang bertajuk “Semarak Kreasi Generasi Digital” digelar Jumat (2/9).

Acara yang digelar secara gratis oleh UTDI ini mendapat animo yang bagus dari penonton. Tidak kurang dari 1000 penonton yang berasal dari siswa sekolah peserta UTDI Band Fest, mahasiswa baru & aktif UTDI dan peserta umum ikut serta menonton acara ini. “Acara ini diselenggarakan setelah kegiatan Pengenalan Studi dan Orientasi Kampus (PESONA) bagi mahasiswa baru UTDI,” kata Kepala Bagian Humas, Kerja Sama, Admisi, dan Pemasaran UTDI, Ariesta Damayanti dalam acara jumpa pers pada Jumat (2/9).

Acara yang untuk pertama kalinya ini diikuti oleh band-band yang berasal dari enam SMA/K/sederajat favorit di DIJ. Keenam sekolah tersebut yaitu SMA N 1 Jogja, SMAN 2 Jogja, SMA N 7 Jogja, SMAN 8 Jot, SMK N 3 Joy, dan SMA BOPKRI 2 Jogja.Pada acara UTDI Band Fest ini juga dimeriahkan oleh penampilan khusus dari bintang tamu, Tyok Satrio, di penghujung acara. “Tyok yang merupakan salah satu artis jebolan ajang pencarian bakat itu menyanyikan 10 lagu, termasuk lagu hitsnya berjudul Ada Untukmu,” tambahnya.

Diharapkan acara ini mampu menjadi salah satu ajang untuk menunjukkan bakat dan kreatifitas pelajar-pelajar SMA dan SMK di DIY yang sempat mengalami hambatan untuk tampil pada masa Pandemi Covid-19. “UTDI Band Fest ini juga sebagai ucapan terima kasih kami kepada seluruh mahasiswa, civitas akademika, pelajar sekolah menengah di DIJ dan sekitarnya, serta masyarakat umum atas kepercayaan mereka kepada kami selama ini”, imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Rektor UTDI, Totok Suprawoto menyampaikan bahwa, tujuan dari UTDI Band Fest adalah sebagai persembahan dari UTDI kepada seluruh mahasiswa UTDI, pelajar SMA/K di DIJ, dan masyarakat sekitar karena telah memberikan kepercayaan kepada institusi kami, walaupun sudah berubah bentuk dari STMIK menjadi universitas yang fokus di bidang digitalisasi. UTDI dahulu bernama STMIK Akakom

UTDI adalah transformasi dari STMIK Akakom yang sudah berdiri sejak 43 tahun yang lalu dan terus konsisten membangun sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi informasi dan komputer. Dalam era digitalisasi ini, UTDI berkomitmen untuk menumbuh kembangkan literasi digital yang positif di masyarakat melalui jalur pendidikan yang fokus pada teknologi yang berbasis digital.

Hal senada juga diungkap oleh Teguh Wijono Budi Prasetijo, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Widya Bakti Jogjakarta yang menaungi UTDI menyampaikan bahwa harapan kami atas transformasi ini, adalah dapat mencetak generasi lulusan yang kompeten di bidang digital, berwawasan global, dan berintegritas, sesuai dengan tagline UTDI: Digital – Global – Integrity. (pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)