Neutron Yogyakarta

UMP di Bawah Rp 2 Juta, BSU Harus Segera Cair

Penyalurannya melalui OPD Kabupaten/Kota
UMP di Bawah Rp 2 Juta,  BSU Harus  Segera Cair

JOGJA – Sekretaris Provinsi (Sekprov) DIJ Kadarmanta Baskara Aji meminta bantuan subsidi upah (BSU) segera diberikan. Mengingat upah minimum provinsi (UMP) DIJ terbilang kecil. Tak sampai Rp 3,5 juta, sebagai batas maksimal yang ditetapkan pemerintah pusat untuk dapat menerima BSU BBM.

Aji menjelaskan, penyaluran BSU BBM dilakukan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) di kabupaten-kota. Oleh sebab itu, dia mengharap pejabat OPD kabupaten-kota segera melaksanakan tugasnya. “Agar BSU kalau by name by address sudah ada, segera direalisasikan,” tandasnya kepada Radar Jogja Sabtu malam (10/9).

Menurut Aji, warga sangat terdampak oleh kenaikan harga BBM subsidi. Dikhawatirkan pula situasi ini dapat memperburuk pertumbuhan ekonomi. “Dengan harapan masyarakat menjadi tidak kesulitan dalam berbelanja atau memenuhi kebutuhan sehari-hari,” keluhnya.

Untuk diketahui, UMP DIJ tahun 2022 hanya Rp 1,84 juta. Upah minimum regional (UMR) tertinggi dipegang Kota Jogja dengan Rp 2,15 juta. Sementara UMR paling rendah adalah Gunungkidul dengan nilai Rp 1,9 juta. “Jadi memang UMR DIJ sempat ada kenaikan (tahun 2022, Red). Tapi dengan kenaikan BBM tentu harus dijadikan perhatian. Nilainya (upah, Red) jadi semakin kecil,” jelasnya.

Sementara Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) DIJ Ruswadi menyebut, BSU bukan solusi atas kenaikan harga BBM. Sebab BSU dengan besaran Rp 600 ribu hanya dikucurkan sekali. Sementara dampak kenaikan BBM yang mengakibatkan inflasi dapat berkepanjangan. “BSU bukan solusi terbaik menurut kami. Pemerintah juga sudah mengatakan subsidi BBM tidak tepat sasaran,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyatakan, BSU mulai dicairkan Jumat (9/9). Sebab seluruh persiapan penyalurannya sudah selesai dilakukan. Sekretaris Direktorat Jenderal PHI Jamsos Kemnaker Surya Lukita Warman lantas membeber syarat penerima BSU. Mereka adalah pekerja yang mendapatkan gaji di bawah nominal UMR. Selain itu harus menjadi anggota aktif BPJS Ketenagakerjaan.

“Calon penerima adalah 16,2 juta orang. Akan tetapi setelah screening exercise awal itu, ternyata yang memenuhi persyaratan hasil exercise kami hanya sekitar 14,6 juta pekerja,” ungkapnya.

Adapun teknis penyaluran BSU 2022 akan dilakukan melalui Bank Himbara seperti BRI, BNI, Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan PT Pos Indonesia. Subsidi gaji ini yang digelontorkan pemerintah sebesar Rp 8,7 triliun merupakan bagian dari bantalan sosial (bansos) untuk masyarakat, guna meningkatkan daya beli di tengah kenaikan harga pangan dan BBM. (fat/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)