BANTUL – Seringnya Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan penuh atau overload, menjadi permasalahan banyak pihak. Kalurahan Panggungharjo, Sewon, pun menawarkan solusi pengelolaan sampah terpadu melalui BUMDes Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah (Kupas) serta mitra pelayanan angkutan sampah Pasti Angkut.
Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, dengan dua program ini pihaknya yakin bisa membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah di Bantul. Sebab, dalam sehari BUMDes Kupas mampu mengelola sampah hingga 30 ton. Kemudian dibantu dengan Pasti Angkut, pengangkutan sampah dari rumah-rumah warga pun menjadi lebih cepat.
Diungkapkan Wahyudi, BUMDes Kupas sejak 2013 bisa melakukan pengolahan sampah organik maupun anorganik. Untuk sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos dan pakan utama budidaya maggot. Sementara sampah yang anorganik dapat dijual kembali kepada perusahaan daur ulang. Kemudian untuk plastik dengan harga jual murah, akan dibuat bahan bangunan dengan teknologi thermoplast.
Ia mengklaim BUMDes Kupas sama sekali tidak mengandalkan TPST Piyungan untuk pembuangannya. Lantaran hampir semua jenis sampah sudah selesai di tingkat desa dengan berbagai model yang dilakukan oleh Kalurahan Panggungharjo. Di sisi lain, upaya itu juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah yakni Bantul Bersih Sampah 2025.
“Di sini kami mengubah sampah menjadi komoditas, karena semuanya bisa diolah. Kami pun bermitra Pasti Angkut sebagai pengambil sampah di rumah-rumah,” ujar Wahyudi saat ditemui di sela launching Pasti Angkut Senin (19/9).
Direktur Utama PT Kelola Sampah Kita yang merupakan penggagas aplikasi Pasti Angkut, Salva Yurivan Saragih menyampaikan, Pasti Angkut merupakan aplikasi pengangkutan sampah berbasis digital. Dengan aplikasi ini masyarakat bisa berlangganan pengangkutan sampah dari rumah hanya dengan menggunakan gadget.
Salva menjelaskan, dikembangkannya Pasti Angkut juga berdasar dari keprihatinan atas kondisi TPST Piyungan yang sudah lama overload. Karena itu pihaknya menawarkan pelayanan pengangkutan sampah dengan pengolahan zero waste bersama BUMDes Kupas
“Pasti Angkut adalah sebuah solusi permasalahan sampah di DIJ, karena kami berlakukan tarif yang proporsional dan kemungkinan mengubah perilaku dan melahirkan penanganan sampah sejak dari sumbernya,” beber Salva.
Sementara itu, Manajer BUMDes Kupas Sekar Satriani mengungkapkan, dengan kemitraan bersama Pasti Angkut pihaknya bisa melakukan pengambilan sampah hingga 30 ton per hari. Karena didukung dengan lima armada pengankut serta puluhan petugas pemilah sampah.
“Hingga saat ini sudah ada 1.580 pelanggan Pasti Angkut atau sekitar enam ton sampah per hari. Angka itu baru 20 persen kapasitas di Kupas. Total kapasitas mencapai 30 ton atau bisa melayani 12 ribu pelanggan,” ucap Sekar. (inu/laz)