SLEMAN – Pembangunan megaproyek tol Jogja-Bawen seksi I (Sleman-Banyurejo) terus dikebut. Proses konstruksi sudah mencapai 2,7 persen di minggu ke-17 ini.
“Sampai dengan minggu ke-17 itu 2,7 persen progres untuk konstruksi,” ungkap Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) Dwi Winarsa kepada wartawan Senin (19/9).
Pekerjaan tol Jogja-Bawen dimulai pada seksi I (Sleman- Banyurejo) sepanjang 8,8 kilometer ditargetkan selesai pada triwulan I tahun 2024. Sejauh ini sudah ada pekerjaan jembatan dan timbunan. “Beberapa bagian struktur terowongan atau tunnel sudah bisa dilakukan,” tambahnya.
Dwi menyebut pekerjaan tol ini mengacu pada standar keamanan bagi pengguna jalan saat mulai beroperasi. Pada bahu jalan, nantinya ada clear zone atau area untuk keamanan bagi pemakai jalan.
“Jadi itu tiga meter. Total enam meter dengan bahu (jalan), jadi tiga meter dengan kelandaian satu banding enam. Kalau misalnya ada kendaraan yang mengalami trouble, selip dan sebagainya, tidak mengalami fatalitas yang terlalu tinggi,” jelasnya.
Sementara itu pembebasan lahan seksi I yang berada di wilayah DIJ menjadi 65 persen. Hal ini karena ada tambahan lahan di sekitar cagar budaya Selokan Mataram. “Kalau belum dengan lahan tambahan, sudah 95 persen (tidak termasuk tambahan selokan Mataram, Red),” tambahnya.
Sementara itu, salah satu exit tol Jogja-Bawen bakal ada di Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Sleman. Lurah Lumbungrejo M. Misbah Al Hakim berupaya menangkap peluang ekonomi dengan mengoptimalkan potensi UMKM di wilayahnya.
“Ya, rencana sudah ada (persiapan). Baru penataan, kami mulai di tahun 2023. Kebetulan sebelahnya juga akan dibangun kampung agro,” ujar Misbah. (lan/laz)