Neutron Yogyakarta

1.128 Personel Satlinmas Kawal Pemungutan Suara

Akan Disebar di 564 Tempat Pemungutan Suara
1.128 Personel Satlinmas Kawal Pemungutan Suara

BANTUL – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Bantul bakal mengerahkan1.128 perseonel satuan perlindungan masyarakat (satlinmas). Khusus untuk mengamankan tahapan pemungutan suara dalam pemilihan lurah (pilur).

Kepala Satpol PP Bantul Yulius Suharta mengatakan, konsep pengamanan tahapan pemungutan suara, dua petugas satlinmas akan ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Kemudian untuk yang bertugas di kantor kalurahan dan kapanewo, totalnya 64 personel. Atau masing-masing dua petugas pada tiap kantor.

Selain menyiagakan personel di TPS hingga kantor pemerintahan, Yulius menyebut, personel satlinmas juga akan rutin melakukan patroli. Yakni selama tahapan kampanye, masa tenang hingga pemungutan suara pada 25 September. Upaya itu dilakukan guna memastikan kondisi ketertiban dan ketentraman umum selama pilur. “Untuk jumlah satlinmas yang kami kerahkan di 564 TPS,” ungkap Yulius kepada wartawan Kamis (22/9).

Kemudian dari hasil pantauan Satpol PP Bantul, Yulius pun memastikan, kalau kondisi ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Bantul secara umum kondusif. Hanya saja, dalam masa tahapan kampanye, ditemukan adanya spanduk yang terkesan provokatif di Kapanewon Sanden.

Lalu untuk mendukung pengamanan saat pilur, Yulius mengaku juga telah melakukan pertemuan dengan para jogoboyo di 21 kalurahan penyelenggara pilur. Dalam kegiatan tersebut, para jogoboyo diminta untuk selalu berkoordinasi dengan TNI-Polri guna menjaga situasi keamanan dan ketertiban pada semua tahapan pilur. “Harapannya penyelenggaraan pilur kali ini berjalan dengan aman, lancar, jujur, dan adil tanpa ada gejolak yang kaitannya dengan ketertiban dan ketentraman masyarakat,” tambah Yulius.

Sebelumnya, Kapolres Bantul AKBP Ihsan menuturkan, dari hasil pemetaan, ada 10 TPS rawan dan 545 TPS kurang rawan di Bantul. Adapun aspek TPS rawan, dilihat dari jarak TPS dengan polres/polsek yang cukup jauh, kemudian sering terjadi konflik horisontal dan vertikal di wilayah tersebut. Kemudian juga dari aspek masyarakat yang kurang kooperatif, terdapat tokoh-tokoh berpengaruh yang menentang kebijakan pemerintah, serta partisipasi pendukung calon lurah yang tinggi dan memiliki idealisme berseberangan. “Untuk pengamanan kami siagakan 458 personel. Menyiagakan dua personel di TPS kurang rawan, dan TPS rawan sebanyak 10 personel,” beber Ihsan. (inu/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)