Neutron Yogyakarta

Progres Sudah 75 Persen, Jembatan Merah Kelar Sebelum Akhir Tahun

Progres Sudah 75 Persen,  Jembatan Merah Kelar  Sebelum Akhir Tahun

SLEMAN – Jembatan Prayan atau biasa dikenal Jembatan Merah di Kalurahan Condongcatur, Depok, terus dikebut. Pekerjaan jembatan seluas 22×9 meter dengan anggaran APBD senilai Rp 6,3 miliar ini sudah lebih dari 50 persen.

“Sampai September 75,35 persen,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman Taupiq Wahyudi kemarin (22/9). Sejak mulai pembangunan akhir Juni 2022, tidak ada kendala khusus yang terjadi di lapangan.

Dipastikan proyek yang menghubungkan arus kendaraan dari Jalan Affandi Gejayan dan Jalan Tantular ini bisa rampung sebelum akhir tahun 2022. “Selesai 2022. Tidak ada kendala. Mudah-mudahan pertengahan Oktober nanti selesai,” jelasnya.

Jembatan Merah diharapkan dapat mengurai arus kemacetan di seputar Jalan Affandi. Sebelumnya, Jembatan Merah sempat mangkrak beberapa tahun. Setelah melalui serangkaian proses akhirnya diperbaiki, bahkan diperluas.

Saat pantauan Radar Jogja beberapa hari lalu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sempat melempar ide membuat taman di space kosong di seputar jembatan. Hal ini untuk menghijaukan sekaligus menambah estetika jembatan. “Hanya sebatas trotoarnya dulu. Rencana mau kolaborasi dengan dinas lingkungan hidup (DLH) untuk tamannya,”  jelasnya.

Sementara itu, Reza, salah seorang mahasiswa kampus swasta di Jogjakarta mengaku tidak sabar menunggu Jembatan Merah rampung. Area itu menjadi jalan utama pulang pergi dari kos ke kampusnya di daerah Babarsari. “Dulu sempat ditutup lama. Lewat pertigaan itu macet, sekarang gak sabar lewat jembatan baru. Keburu lulus,” ujarnya. (lan/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)