JOGJA,– Pergerakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mulai terlihat tahun ini. Khususnya kunjungan pada bulan Juli, Agustus, September ini sudah terjadi peningkatan. Diprediksi puncak kunjungan wisman terjadi hingga Oktober mendatang. Paket wisata alam dan budaya menjadi unggulan wisman.
Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo mengatakan, puncak kunjungan wisman biasa terjadi bulan Juli, Agustus, September, Oktober. Terutama untik wisata mancanegera berasal dari Eropa. Peregerakan dan peningkatan kunjungan mereka sudah terlihat pada bulan Juli dan Agustus lalu.
“Ya dibanding 2021, 2022 ini sudah mulai kelihatan pergerakan wisatawan mancanegara. Sudah mulai, saya melihat dan dapat laporan di bulan Juli, Agustus, September ini sudah meningkat, terutama turis dari Eropa,” katanya Minggu (25/9).
Singgih menjelaskan, wisman Eropa itu dari beberapa negara seperti Jerman, Belanda, dan Prancis. Namun peningkatannya belum menyamai atau kembali seperti tahun 2019. “Tapi sudah menunjukkan pergerakan yang cukup bagus,” ujarnya.
Diharapkan magnet kunjungan wisman ini semakin lebih baik, seiring adanya akses kereta api dan beberapa penerbangan baru dibuka atau direct flight. Informasi yang didapat, ada beberapa penerbangan sudah merencanakan dalam tahun ini untuk membuka direct flight. “Saya kira ini menjadi bagian dari kemudahan wisatawan untuk mencapai Jogjakarta,” jelasnya.
Menurutnya, destinasi wisata yang ditawarkan untuk wisman Eropa lebih ke wisata alam dan budaya. Kedua karakteristik wisata ini bisa didapatkan di destinasi wisata berbasis budaya, baik tangible maupun intengible. Dan juga di desa wisata, baik alam atau budaya itu sendiri.
“Misalnya kalau (destinasi wisata) budaya seperti Borobudur, Prambanan, Keraton, ini menjadi daya tarik utama. Lalu ada beberapa desa wisata yang sudah menawarkan paket wisata cukup menarik seperti di Nglanggeran atau desa wisata Tinalah Kulonprogo. Itu sudah ada beberapa desa wisata yang menghadrikan paket wisata yang sudah laku di mancanegara,” terangnya.
Adapun informasi paket-paket wisata tersebut sudah disiapkan instansi ini. Beberapa travel agen, travel operator maupun diaspora ini dinilai sudah menunggu beberapa update informasi paket wisata dan ekonomi kreatif di Jogjakarta pada era pandemi Covid-19 ini.
Oleh sebab itu, mereka akan diundang untuk melihat secara langsung detail paket wisata itu pada perhelatan ASEAN Tourism Forum (ATF) yang akan berlangsung Januari 2023. “Dan mereka sangat tertarik karena sudah cukup lama tidak melakukan traveling. Mereka akan mematangkan (rencana perjalanan) itu di dalam perhelatan di ATF 2023. Mereka akan kita undang untuk melihat secara langsung,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIJ GKR Bendara mengatakan, sejatinya Jerman adalah salah satu tujuan promosi DIJ. Hanya karena ada pandemi Covid-19 aktivitas pariwisata sempat terhenti. Putri bungsu Gubernur DIJ Hamengku Buwono X itu turut menyebut dan mempromosikan kegiatan ATF yang akan berlangsung Januari 2023. “Saya berharap travel-travel di Jerman dapat turut serta di ATF. Kami sudah komunikasikan dengan konjen agar travel-travel ini berpeluang bisa ke Jogja,” katanya. (wia/laz)