Neutron Yogyakarta

Gelontorkan 100 Ribu Kilogram Beras di 17 Kapanewon

Gelontorkan 100 Ribu Kilogram Beras di 17 Kapanewon

SLEMAN – Bulog Kanwil DIJ menggelontorkan total 100 ribu kilogram beras kepada 17 kapanewon se-kabupaten Sleman. Tujuannya untuk menjaga stabilisasi harga beras dan mengendalikan inflasi di DIJ.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil DIJ Muhammad Attar Rizal mengatakan kegiatan berbentuk operasi pasar murah bahan pokok. Menurut dia, Perum Bulog Kanwil DIJ turut berpartisipasi untuk menyediakan bahan pangan pokok sesuai dengan permintaan dari kabupaten. “Kami akan siap support untuk mengantisipasi harga pangan pokok terkait dengan adanya kenaikan BBM,” jelasnya Rabu (28/9).

Produk yang disiapkan ada dua yakni beras medium kemasan lima kilogram dan gula kemasan satu kilogram. Total gula yang disiapkan 20 ribu kilogram. Attar menyebut stok akan ditambah apabila permintaan meningkat.”Masyarakat yang tidak mendapatkan stok pada operasi pasar saat ini dapat datang langsung ke Bulog terdekat,” jelasnya.

Adapun harga komoditi yang ditawarkan selama kegiatan operasi pasar cukup terjangkau. Beras medium seharga Rp43 ribu per kilogram dan gula ManisKita seharga Rp12.800 per kilogram.

Sementara itu, Panewu Kalasan Siswanto mengatakan operasi pasar murah kali ini tersebar di empat Kalurahan. Sebelumnya kupon dibagikan kepada warga untuk pembelian. “Kami sudah koordinasi dengan kalurahan dan ini pakai kupon. Harapan kami memang ini tepat sasaran. Diutamakan kepada masyarakat miskin yang sangat-sangat membutuhkan,” ujarnya. (lan/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)