KULONPROGO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulonprogo menggelar grebeg sampah di Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur, Rabu (28/9). Kegiatan ini untuk memantik kesadaran masyarakat untuk cinta lingkungan.
Kepala DLH Kulonprogo Sumarsana mengatakan, kegiatan grebeg sampah ini akan dilaksanakan di setiap desa budaya. Masyarakat akan dibiasakan melakukan reuse, reduce dan recycle (3R). “Sampah anorganik dikelola bank sampah menjadi barang yang bisa digunakan, sampah organik dibuat pupuk,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya juga terus mengembangkan bank sampah di seluruh desa budaya di Kulonprogo. Sebab belum semua desa budaya memiliki bank sampah. Dalam pengembangannya motornya yakni warga masyarakat, mereka akan dibiasakan memilih dan memilah sampah mulai rumah tangga masing-masing.
“Desa budaya yang belum memiliki bank sampah mulai sekarang akan dibentuk bank sampah. Dengan adanya bank sampah diharapkan warga tidak lagi membuang sampah di sungai,” jelasnya.
Direktur Bank Sampah Merti Bumi Lestari Kalurahan Brosot, Sri Wahyu Respatini mengungkapkan, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah sudah mulai tinggi, warga sudah mulai risih dan tidak diam ketika melihat banyak sampah berserakan di desanya. Bank sampah di Kalurahan Brosot sudah terbentuk sejak tahun 2019 silam.
“Kami kumpulkan sampah-sampah sebulan sekali, kami jual dan hasilnya kami buka setahun sekali, hasilnya cukup lumayan untuk pengembangan bank sampah. Kami juga mengolah sampah anorganik untuk diproduksi menjadi barang bernilai ekonomis. Sampah organik kami olah menjadi pupuk kompos,” ungkapnya. (tom/bah)