Neutron Yogyakarta

Media Aktor Strategis Awasi Pemilu

Media Aktor Strategis Awasi Pemilu

GUNUNGKIDUL – Bawaslu Kabupaten Gunungkidul menggelar sosialisasi pengawasan partisipasi peran media menjelang pemilu serentak tahun 2024. Pelanggaran pemilu bisa diantisipasi jika semua lapisan masyarakat terlibat aktif.

Hal tersebut disampaikan Ketua Bawaslu Provinsi DIJ Muhammad Najib yang hadir dalam sosialisasi di wilayah Kapanewon Playen Rabu (28/9). Dia mengatakan, Bawaslu memiliki tugas menjaga dan mengawasi. “Pelanggaran pemilu bisa efektif diantisipasi jika masyarakat juga terlibat aktif,” kata Najib, kemarin.

Dia menjelaskan, pemilu adalah instrumen demokrasi dan media berperan penting dalam menyebarkan informasi. Media mengambil peran tidak hanya edukasi tapi punya pekerjaan rumah terkait bagaimana mendidik masyarakat. “Mohon bantuan peran terkait upaya Bawaslu untuk mengedukasi masyarakat. Bersama menjaga dan mengawasi Pemilu 2024,” ujarnya.

Menurutnya, pengawasan pemilu bukan monopoli Bawaslu, tapi perlu dukungan media dan masyarakat. Media aktor strategis dalam menjaga agar tidak terjadi pelanggaran. Masyarakat juga harus hadir mengawasi supaya ruang gerak pelanggaran pemilu semakin sempit.

Sementara itu, mantan anggota Bawaslu Provinsi DIJ, Sri Rahayu Werdiningsih meyakini ada potensi pelanggaran karena pemilu menjadi ajang kompetisi perebutan kekuasaan. “Semua pihak berpotensi berpotensi menjadi pelaku pelanggar. Contoh politik uang, masyarakat juga bisa hadir dalam pelanggaran,” kata Sri.

Menurutnya, pelanggaran masif berpotensi mengganggu pelaksanaan pemilu berintegritas. Jika sebaliknya bisa tidak diterima masyarakat luas. Di luar daerah ada pemilihan bahkan sempat dilakukan pemilu ulang karena hasil tidak diterima masyarakat. Ada pemungutan suara ulang (PSU) berjilid-jilid karena ada pelanggaran. “Itu akibat dari maraknya pelanggaran,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Bawaslu Gunungkidul, Tri Asmiyanto mengatakan, saat ini bawaslu sedang melakukan pengawasan tahapan verifikasi administrasi perbaikan syarat pendaftaran parpol. “Disamping itu, Bawaslu secara serentak membuka pendaftaran panwascam. Antusiasme masyarakat ternyata tinggi sehingga tidak ada perpanjangan masa pendaftaran,” kata Tri.

Dikatakan, Bawaslu mengoptimalkan kebijakan pengawasan pemilu melibatkan masyarakat luas. Diawal tahapan buka helpdesk pemantau pemilu. Pemilu bukan hajatan partai politik dan penyelenggara pemilu.

“Pemilu adalah tanggungjawab bersama. Di era sekarang keberadaan media menjadi penting dalam mengawal proses pemilu supaya bebas berkeadilan dalam menyuarakan kebenaran,” tegasnya. (gun/bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)