Neutron Yogyakarta

Konser Westlife Digelar tanpa Lighting dan Layar Big Screen

Konser boyband Westlife diwarnai dengan matinya lighting dan big screen. Sebelumnya, menjelang konser boyband asal Irlandia itu sempat diwarnai hujan deras.
Konser Westlife Digelar  tanpa Lighting dan  Layar Big Screen

SLEMAN – Konser boyband Westlife diwarnai dengan matinya lighting dan big screen. Sebelumnya, menjelang konser boyband asal Irlandia itu sempat diwarnai hujan deras.

I will make it very spesial to be honest we love Indonesia, I give great show (Kami akan membuatnya tetap spesial, Red),” ujar Shane Filan di Kompleks Candi Prambanan, Minggu malam (2/10).

Bertajuk The Wild Dream Tour, konser dibuka dengan lagu Uptown Girl. Dilanjutkan lagu When You’re Looking Like That, dan Fool Again. Ribuan penonton ikut bernyanyi. Boyband beranggotakan empat orang yakni Shane Filan, Mark Feehily, Kian Egan, dan Nicky Byrne ini tetap memberikan penampilan terbaik.

Big Screen is not working properly (layar lebar tak bekerja), lighting not working properly (lampu tidak bekerja dengan semestinya). We love Indonesia, we don’t want go home (kami cinta Indonesia, kami tidak akan pulang),” kata Shane Filan.

Di tengah acara, mereka sempat menyanyikan lagu ulang tahun untuk Nicky Byrne yang berulang tahun di bulan Oktober. Sebelumnya, Westlife sukses manggung di Jakarta dan Surabaya. “We will give you greatest show (kami berikan kalian pertunjukan yang besar), turn on flash light (nyalakan lampu kalian),” ujarnya.

Sebelum konser dimulai, diawali dengan mengheningkan cipta untuk mendoakan korban tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari 130 orang itu. “Mari kita mengheningkan cipta, karena sudah terjadi sebuah tragedi di Kanjuruhan Malang, pada malam 1 Oktober 2022,” ujar sang pembawa acara. (lan/laz)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)