Neutron Yogyakarta

Penilaian Sumbu Filosofi Masuk Tahap Pembuatan Report Icomos

Penilaian Sumbu Filosofi Masuk Tahap Pembuatan Report Icomos

JOGJA – Penilaian sumbu filosofi menjadi warisan budaya dunia tak benda memasuki tahapan baru. Saat ini memasuki tahap pembuatan report dari dewan internasional pada situs dan monumen yakni International Council on Monuments and Sites (Icomos).

Kepala Dinas Kebudayaan DIJ Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, kedatangan tim UNESCO beberapa waktu lalu untuk menilai langsung titik sumbu filosofi di lapangan telah selesai. “Jadi kita sudah mendapatkan tahapan technical evaluation measure, itu adalah di mana UNESCO mengutus Icomos sebagai lembaga independen untuk melakukan penilaian terhadap usulan yang kita sampaikan ke UNESCO,” jelasnya Minggu(2/10).

Dian menuturkan, unsur yang dinilai yaitu berkaitan dengan dossier dan management plan. Tim dari Icomos yang diwakili satu evaluator yang ke lapangan sebelumnya, melakukan penilaian selama empat hari. Sejatinya, apa yang dinilai dari yang diusulkannya tersebut telah terceklis seluruhnya. “Sudah, memang ada beberapa dokumen yang harus kami penuhi,” ujarnya.

Beberapa di antaranya yang dinilai ialah atribut utamanya. Tim penilai tersebut datang melakukan pengecekan yang ditulis dalam dossier dan dilihat faktanya yang ada di lapangan. “Misalnya kita mengusulkan Tugu, kemudian sumbu utara Malioboro, Margo Mulyo, Margo Utomo, Pangurakan, Keraton sampai Panggung Krapyak. Mereka ngecek autentisitasnya integrity-nya, lembaga pengelola hingga kesiapan masyarakat,” bebernya.

Setelah itu, mereka akan membuat report dan rekomendasi terhadap UNESCO. Pun UNESCO akan memberikan report kembali kepada instansi ini. “November, Desember mungkin kita akan mendapat kabar kembali. Kalau untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat DIJ, harapannya bisa secapatnya (ditetapkan, Red). Bali butuh 12 tahun loh, mudah-mudahan DIJ tidak selama itu,” harapnya. (wia/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)