JOGJA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja berupaya untuk menjaga eksistensi kunjungan wisata di Kota Gudeg. Kala musim mulai beranjak dari kemarau menuju penghujan.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Kota Jogja Andrini Wiramawati mengatakan, pergantian musim merupakan kehendak alam. Namun Dispar Kota Jogja tetap berupaya gaet kunjungan wisata di Kota Istimewa. “Sementara ini, kami dari Dispar Kota Jogja walaupun cuacanya bagaimana, selalu melakukan promosi,” ujarnya saat ditemui di Diskominfosan Kota Jogja, Senin (3/10).
Dalam upaya meluaskan pengenalan pesona, Dispar Kota Jogja melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya media lokal di luar Jawa dan Negeri Jiran, Malaysia. “Sementara tahun ini mengundang Malaysia saja,” sebutnya.
Kepala Dispar Kota Jogja Wahyu Hendratmoko sebelumnya mengatakan, target long of stay (LOS) kunjungan wisata di kota ini 1,7 hari. Namun berdasar catatannya, LOS wisatawan yang berkunjung di Kota Jogja sudah mencapai 1,8 hari. “Target kunjungan 2 juta wisatawan. Sampai akhir Agustus sudah 4,5 juta. Ada anomali yang baik,” ucapnya.
Wahyu pun mencatat terjadinya kenaikan pembelanjaan wisatawan di Kota Jogja. Target yang ditetapkan Dispar adalah Rp 1,6 juta. Namun berdasar pencermatan Dispar, jumlah belanja wisatawan di Kota Pelajar sudah sampai Rp 1,8 juta. “Angka menunjukkan positif, perlu tanggung jawab semua selaku stakeholder pariwisata untuk menjaga momentum ini,” tegasnya.
Wahyu mengakui, sempat mengkhawatirkan turunnya jumlah kunjungan wisata akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Namun dia miliki strategi khusus dalam mempertahankan jumlah kunjungan. “Kami imbangi dengan memperbanyak event wisata,” lontarnya.
Dispar menggelar atraksi wisata pada akhir pekan dan hari libur. Bahkan beberapa gelaran dilakukan pada waktu yang bersamaan. “Itu menjadikan pesona Jogja yang unggul, berkelanjutan, harapannya berkelas dunia. Itu sudah mulai nampak dan mulai ke arah yang tepat menuju itu (atraksi bertaraf internasional, Red),” ujarnya.
Ke depan, Dispar Kota Jogja akan mengundang influencers bertaraf internasional. Mereka adalah Youtubers berkebangsaan Singapura, Malaysia, dan juga Indonesia. “Kami untuk berkeliling Jogja dan minta kunjungan mereka jadi konten dalam medsos mereka,” ungkapnya.
Sementara Anang Ariane, prakirawan cuaca Stamet YIA membeberkan hasil pantauannya dari pos hujan kerja sama di wilayah DIJ. Menurut catatan, sampai saat ini wilayah DIJ belum memasuki musim penghujan. “Adapun untuk prakiraan awal musim hujan wilayah DIJ, kami prakirakan akan memasuki awal musim hujan pada dasarian II Oktober nanti,” paparnya.
Anang menjelaskan, musim penghujan dipengaruhi oleh tiupan angin barat. Namun ia menekankan, peralihan angin harus diwaspadai. “Jelang musim penghujan, yang perlu diwaspadai di antaranya curah hujan yang tinggi,” cetusnya. (fat/laz)