JOGJA – Pelantikan Gubernur Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur Paku Alam X dipastikan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. Waktunya pun dipastikan tak akan mundur, yakni tepat 10 Oktober. Usai dilantik tidak ada perayaan open house.
Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto mengatakan, seluruh proses konstitusional sesuai UU 13/2012 tentang Keistimewaan DIJ telah dijalankan. Pada 9 Agustus lalu telah dilakukan penetapan gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2022-2027. Sesuai tahapannya, sudah melakukan raker bersama biro tata pemerintahan, biro umum humas dan protokol, sekretariat dan Paniradya Keistimewaan.
“Alhamdulillah proses penetapan gubernur dan wakil gubernur DIJ sudah selesai. Presiden Joko Widodo dipastikan melakukan pelantikan gubernur DIJ di Istana Negara Jakarta pada 10 Oktober 2022,” katanya Senin (4/10).
Eko menjelaskan, pelantikan keduanya sesuai dengan undangan. Kalangan DPRD DIJ termasuk yang akan turut menyaksikan pelantikan itu di Istana Negara. Politikus Fraksi PDI Perjuangan ini memberikan dukungan penuh kepada gubernur dan wakil gubernur yang baru nanti untuk bekerja keras dengan kebijakan pembangunan berbasis APBD dan Danais.
Hal ini untuk menuju kesejahteran, keadilan kemakmuran masyarakat DIJ. “Saya mengajak masyarakat berdoa bersama agar HB X dan Paku Alam X selalu sehat, bisa melaksanakan tugas dengan baik, membahagiakan hatinya rakyat DIJ,” ujarnya.
Menurutnya, kerja keras dan cepat dalam pelaksanaan pembangunan di DIJ juga harus diikuti dengan peningkatan partisipasi dari tingkat kelurahan dan desa untuk membangun. Tantangan ke depan, pembangunan DIJ harus bisa memberikan solusi problematika kemiskinan, masalah ketimpangan dan dampak pandemi Covid-19 yang dialami. “Kita dorong lahirnya kebijakan pembangunan yang bisa memberikan penciptaan lapangan kerja, wujudkan ketenteraman di DIJ,” jelasnya.
Pemprov DIJ juga dianggap perlu lebih bekerja sama dengan pemda lain dan juga luar negeri. Mesti tidak menampik adanya keterbatasan anggaran, sinergi daerah lain ini diperlukan, misalnya kerja sama dengan Bali. “Untuk apa, ini agar wisata yang masuk Bali juga ke DIJ lewat memperbanyak akses penerbangan misalnya,” tambahnya.
Sehingga, pemprov menilai pentingnya mewujudkan kerja sama pembangunan infrastruktur, bidang kesehatan dan pendidikan di daerah perbatasan dengan Jawa Tengah.
Masa jabatan dua kepala daerah itu akan berakhir dalam waktu dekat. Sehingga proses pelantikan kembali akan dilakukan pada 10 Oktober 2022 di Jakarta.
Terpisah, Sekprov DIJ Kadarmanta Baskara Aji memastikan tidak akan menggelar open house untuk magayubagya pelantikan HB X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIJ periode 2022-2027. “Kita biasa, pemerintahan jalan. Tidak perlu perayaan khusus, kita syukuri saja. Jadi tidak ada pesta, tidak ada sesuatu yang perlu kita besar-besarkan. Ini kan aktivitas rutin tiap lima tahun,” katanya.
Aji menjelaskan acara resmi hanya pelantikan yang akan diselenggarakan di Jakarta. Ini merupakan keingingan atau perintah langsung dari HB X. Raja Keraton itu menginginkan agar pasca pelantikan tak ada perayaan dengan euforia berlebih. Melainkan secara sederhana saja. “Iya beliau dawuh begitu. Kita tidak usah euforia untuk hal itu. Kita laksanakan seperti sehari-hari saja,” jelasnya.
Hal ini berbeda dengan saat pasca pelantikan tahun 2017 lalu. Pada saat itu, Pemprov DIJ menggelar open house dan Kenduri Agung di Bangsal Kepatihan. Acara itu terbuka untuk seluruh kalangan masyarakat.
Namun demikian, pemprov mempersilakan jika ada dari kalangan masyarakat yang hendak merayakan usai pelantikan keduanya. Hanya, diimbau agar pelaksanaannya secara sederhana. (wia/laz)