Neutron Yogyakarta

P20 Jadi Solusi Penyelesaian Masalah Global

P20 Jadi Solusi Penyelesaian Masalah Global

JOGJA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Pertemuan Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Kamis (6/10). Jokowi menyebut, forum P20 menjadi sangat strategis untuk membicarakan agenda-agenda dunia. “Dunia tengah menghadapi tantangan yang berat, pandemi belum sepenuhnya berakhir, konflik geopolitik timbulkan dampak global. Dan semua negara alami dampak penyesuaian iklim” katanya.

Jokowi pun mengajak semua pihak untuk mampu menurunkan ego dan berupaya keras mengatasi perbedaan. Dia menyarankan, agar semua pihak memperbanyak titik temu untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia. Terlebih dengan adanya parlemen global untuk dapat menjadi solusi, dan berperan sebagai jembatan dalam membawa misi perdamaian. “P20 adalah representasi suara rakyat global, yang dipilih oleh rakyat” ujar Jokowi.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan, Indonesia sebagai tuan rumah, dalam hal ini DPR RI, berkomitmen penuh untuk menyukseskan kontribusi parlemen dalam menyelesaikan berbagai krisis global. “Termasuk upaya pemulihan pandemi yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Puan.

Puan menegaskan bahwa Indonesia, dengan semangat gotong royongnya, siap dan mampu untuk berkolaborasi dengan dunia global dalam membangun dunia bersama. “Saat ini segala masalah dunia akan saling berhubungan, sehingga diperlukan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong yang melibatkan kerja sama multi sektor”, tuturnya.

Hasil dari P20 akan menjadi bagian dari join statement atau pernyataan bersama yang dibawa ke forum G20 pada November mendatang. Mengingat rangkaian P20 mendiskusikan berbagai isu dan persoalan. “P20 ini nanti hasilnya semacam dokumen yang menjadi bagian join statement untuk dibawa ke G20,” ungkap Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon. (*/eno)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)