Neutron Yogyakarta

Atasi Kondisi Air Desa Andong, Salurkan Ilmu ke Warga

Atasi Kondisi Air Desa Andong, Salurkan Ilmu ke Warga

SLEMAN – Bermula dari keprihatinan kondisi air, di Desa Andong, Butuh, Purworejo, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) UNY menciptakan alat penjernih air secara sederhana. Seperti apa?

Alat penjernih air ini terbuat dari susunan potongan paralon. Paralon utama lebih panjang dibandingkan paralon ke dua. Tentu dengan diameter besar. Kemudian juga memanfaatkan kecil untuk kran.

Proses perakitannya pada paralon utama terdiri dari pasir silika, spons aquadine, mangan zeolite dan pasir silika lagi. Sedangkan pada paralon kedua diisi dengan karbon aktif dan spons aquadine.

Potongan paralon itu dirakit dengan paralon sambungan. Satunya dirakit dengan panjang mendekati satu lengan. Satu lagi dibuat lebih pendek, kira-kira setengahnya. Kemudian dirakit membentuk instalasi air.

Pada pangkal bawah paralon panjang diberi lubang kemudian disambung dengan paralon kran, mengarah ke atas. Lalu disambungkan lagi membentuk letter L pada sambungan paralon kran yang tertancap di bagian atas rangkaian paralon setengah lengan.

Salah seorang mahasiswa peserta KKN Roidul Khanan menjelaskan cara kerjanya, air dituangkan pada paralon utama. Setelah disaring akan masuk ke paralon kedua dan air hasil sulingan dapat digunakan.

“Penyaringan ini untuk menghilangkan zat tersuspensi dari air melalui media berpori dengan melewatkannya pada medium penyaringan atau filtrasi,” terang Roidul.

Ada beragam media filtrasi. Ada pula antrasit, senyawa kimia atau mineral seperti kapur, resin, ion exchange, membran, biofilter dan lain-lain. “Alat pengolahan air portable ini menurutnya murah dan mudah dioperasikan dan dipindah. Harapannya dapat membantu masyarakat mendapat air bersih, dengan mutu yang layak” kata mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial tersebut.

Mahasiswi KKN lainnya, Winda Pramudya Wati menambahkan air hasil proses filtrasi tidak berbau. Warnanya juga jernih. Belum dipastikan apakah sumber air layak konsunsi untuk di minum atau tidak. Kendati begitu, air jauh terasa kemanfaatannya. Misalnya untuk kebutuhan  mandi dan mencuci.

“Alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat alat filtrasi air mudah didapatkan, pembuatannya mudah dan murah, dan perawatan tidak susah” imbuh mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jawa Fakultas Bahasa dan Seni ini.

Lebih lanjut diterangkan, air baku atau air bersih yang aman konsumsi adalah air yang berasal dari sumber air pemukaan, cekungan, air tanah, serta air hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu.

Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan tubuh. Mencegah dehidrasi, mengurangi rasa lemas, menghindarkan dari sakit kepala atau migrain, melancarkan pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit.

Konsumsi air yang kotor dapat menyebabkan berbagai penyakit. Di aantaranya, kolera, kurap, kudis, diare disentri, thypus dan lainnya. “Kekurangan air minum juga dapat menimbulkan infeksi kandung kemih dan ginjal,” sebutnya.

Mereka berharap instalasi penjernih air sederhana ini dapat diciptakan sendiri oleh warga setempat. Dengan begitu, warga tetap dapat mengkonsumsi air bersih. (bah)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)