BANTUL – Dampak hujan deras yang merendam lahan persawahan cabai di Bantul beberapa waktu lalu, berpengaruh pada harga komoditas cabai. Hal itu pun menjadi berkah tersendiri bagi kalangan petani lahan pasir Pantai Samas, Srigading, Sanden. Karena hasil panen mereka yang tidak terdampak, dihargai cukup tinggi.
Juru Lelang Kelompok Petani Lahan Pasir Manunggal Sunardi mengatakan, untuk saat ini harga komoditas cabai merah besar jenis imperial berkisar Rp 28 ribu per kilogram. Harga itu naik signifikan dibandingkan sebelum musim penghujan yang hanya belasan ribu rupiah per kilogram. “Ini memang menjadi salah satu rezeki bagi para petani, apalagi saat ini baru 4-5 kali petik. Kalau panennya maksimal biasanya bisa 15-20 kali petik,” ujar Sunardi kepada wartawan Minggu (9/10).
Diungkapkan Sunardi, naiknya harga komoditas cabai produksi petani lahan pasir karena stoknya yang menipis. Karena banyak petani cabai lahan persawahan yang gagal panen. Lantaran lahannya terendam air akibat hujan deras.
Sunardi pun menyebut kalau tanaman cabai yang ditanam lahan pasir sampai saat ini belum mendapat dampak serius dari kondisi cuaca. Karakter lahan pasir yang sangat menyerap air, meminimalisasi genangan. Meskipun hujan turun dengan intensitas tinggi. “Hujan lebat ketika mengguyur lahan pasir akan langsung terserap airnya. Sehingga tidak mungkin tanaman cabai akan mati karena terendam air,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo mengungkapkan, hujan deras yang terjadi pada Minggu (2/10) malam hingga Senin (3/10) pagi memang berdampak pada banyaknya lahan pertanian yang terendam air. Dari pendataan, sedikitnya ada sekitar 70 hektare lahan yang terendam air.
Menurut Joko, cabai memang merupakan salah satu komoditas yang berpotensi tinggi mengalami gagal panen karena banyak lahan yang terendam. Selain itu, komoditas jagung, bawang merah, jagung, dan kacang tanah yang juga ikut terdampak. “Di lahan pertanian di Imogiri, sebagian besar ditanami cabai merah besar dan tanaman kacang tanah terendam air. Sementara di Tirtohargo dan Srigading banyak tanaman cabai merah besar, tanaman jagung hingga padi,” bebernya. (inu/eno)