JOGJA – Entah kebetulan atau tidak, pelantikan gubernur dan wakil gubernur DIJ periode 2022-2027 kemarin semuanya serba sepuluh. Yang dilantik Presiden Joko Widodo adalah raja ke-10 yang jumeneng, yakni Raja Keraton Jogja Sultan Hamengku Buwono X dan Adipati Pakualaman KGPAA Paku Alam X. Demikian pula pelaksanaan pelantikan, tanggal 10 di bulan 10 pada pukul 10.00.
Pelantikan gubernur dan wakil gubernur DIJ dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/10). Hadir istri Gubernur HB X, GKR Hemas dan istri Wakil Gubernur PA X, GKBRAyA Paku Alam. Hadir pula Ketua DPRD DIJ Nuryadi, Sekretaris Provinsi DIJ Kadarmanta Baskara Aji, para asisten sekda DIJ, serta perwakilan keluarga Keraton Jogja dan Kadipaten Pakualaman. Perwakilan menteri Kabinet Indonesia Maju dan perwakilan DPR juga terlihat di lokasi pelantikan.
Usai dilantik, Gubernur HB X dan Wagub Paku Alam X fokus kembali menyelesaikan program prioritas pembangunan di DIJ. Salah satunya peningkatan infrastruktur melalui pembangunan jalan tol. Ini juga untuk mendongkrak perkembangan pariwisata di wilayah DIJ.
HB X mengatakan, pembangunan jalan tol sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 sekitar dua tahun. Target penyelesaian pada tahun 2024 belum bisa terlaksana. Namun hingga saat ini, proyek tersebut sudah berjalan lagi. Masih dalam tahap pembebasan lahan. “Jalan tol sekarang sudah berjalan lagi, dalam arti pembebasan ya,” katanya usai dilantik di Jakarta, kemarin (10/10).
Gubernur menjelaskan, pembangunan jalan tol belum bisa rampung tahun 2024 seperti yang ditargetkan pemerintah pusat. Sebab, proses pembebasan lahan di wilayah DIJ membutuhkan proses panjang. Demikian pula hal ini perlu meminimalisasi dampak-dampak sosial yang ada di masyarakat. Namun demikian, dipastikan proses pembangunan tol di wilayah DIJ, dalam hal ini tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen dan Jogja-YIA, terus berlanjut. “Yang penting bagi saya, pembebasan bisa dilakukan. Begitu ada uang, silakan bisa langsung dibangun,” ujarnya.
Dengan demikian diperkirakan pada tahun 2024 mendatang pembangunannya baru sampai di perbatasan Jogja dari arah Solo. Pembangunan tol prioritas pertama yang akan diselesaikan yakni trase Solo-Jogja. Sementara pembangunan tol prioritas kedua akan diselesaikan setelah pembangunan prioritas pertama, yakni tol Solo-Jogja selesai. Tol prioritas kedua adalah jalan bebas hambatan yang akan dibangun dekat ringroad DIJ ke arah Kulonprogo, kemudian ke Cilacap.
Selain itu, periode lima tahun ke depan HB X dan PA X juga akan mengemban empat misi utama yakni soal kemiskinan, ketimpangan wilayah, kecukupan pangan, dan juga lingkungan. Salah satu program yang secara berkesinambungan telah dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan dan pangan adalah skema kontrak dengan pemilik tanah.
Pemprov DIJ telah memberikan laporan kepada presiden mengenai skema kontrak dengan petani seluas 35 ribu hektare untuk ditanami pangan, khususnya beras. Kontrak itu berdurasi selama 10 tahun yang kemudian dapat diperpanjang.
“Kalau sekiranya ada petani yang mau menjual tanahnya, itu boleh. Tapi bapak/ibu bupati harus bisa mengganti (tanah yang akan dijual) dengan tanah yang lain. Misalnya dua hektare keluar dari 35 ribu, sebelum transaksi jual-beli dilakukan, bupati harus bisa mengganti sebesar dua hektare yang lain. Jadi 35 ribu hektar itu tidak berkurang,” jelasnya.
Menurutnya, skema yang telah dijalankan selama tujuh tahun itu membuat produksi beras yang dihasilkan DIJ selalu surplus. “Kami hanya butuh setiap tahun 667 ribu ton. Tapi total produk kami sudah 980-an ribu ton. Jadi yang lain biar petani menjual dengan harga yang baik, bebas,” terangnya. (wia/laz)