JOGJA – Suasana pintu timur Stasiun Tugu sedikit berbeda, kemarin (12/10). Yakni hadirnya para pamong desa dan lurah seluruh Daerah Istimewa Jogjakarta. Mereka antusias menyambut kedatangan Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) X selepas dilantik menjadi gubernur DIJ periode 2022-2027 oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (10/10) lalu.
Jajaran pemerintah daerah paling bawah di DIJ itu terlihat antusias menyambut kedatangan HB X beserta keluarganya. Dengan menggunakan pakain adat Jawa, mereka menyambut kedatangan HB X beserta keluarganya. Raja Keraton Jogjakarta itu tiba sekitar pukul 17.20 menggunakan Kereta Bandara dari Yogyakarta Internasional Airport (YIA). Menggunakan pakaian kasual kaus polo dan didampingi istri GKR Hemas, ayah lima puteri itu datang kembali tak bersamaan dengan Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X. Setiba di stasiun langsung masuk menuju kendaraan pribadinya.
Sekjen Paguyuban Nayantaka Paguyuban Lurah dan Pamong DIJ Heri Yulianto mengatakan, penyambutan tersebut merupakan murni inisiatif para lurah dan pamong se-DIJ. Sebab, secara kelembagaan sebanyak 392 kalurahan di DIJ menjadi bagian dari nomenklatur keistimewaan. “Kami berkumpul ada di beberapa titik,’’ kata Heri.
Lurah Ngloro Saptosari Gunungkidul itu menjelaskan, penyambutan tersebar di beberapa titik, pertama di Stasiun Tugu pintu timur kemudian ada unsur pamong berada di sepanjang Jalan Malioboro. “Jadi ini bentuk apresiasi dan rasa syukur kami atas satu tahapan yang kemudian sudah dilalui di DIJ. Dimana gubernur secara definitif kemudian sah secara ketentuan 10 Oktober lalu. Ini murni inisisatif kami,” ujarnya.
Menurutnya, kepemimpinan HB X pada lima tahun ke belakang dinilai sudah sangat baik. Utamanya pada setiap kebijakannya, 392 kalurahan langsung dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan program-program kerja. Sehingga secara kemanfaatannya bisa dirasakan oleh warga masyarakat DIJ baik Kota Jogja, Sleman, Kulonprogo, Bantul maupun Gunungkidul. “Itu artinya setelah penetapan DIJ paska UU 13/2012 (Keistimewaan) sampai dengan saat ini kami sudah bisa merasakan bagian dari keistimewaan Daerah Istimewa Jogjakarta itu,” jelasnya.
Dia menyebut bentuknya seperti ada beberapa kegiatan di kalurahan yang kemudian difasilitasi sumber dana dan anggaran dari dana keistimewaan. Dan itu diklaim dirasakan langsung dampaknya oleh kalurahan. “Karena itu, berkaitan langsung beberapa kegiatan yang salah satunya menyangkut tentang akses sarana prasarana,” terangnya.
Ketua Paguyuban Nayantaka DIJ Gandang Hardjanata mengapresiasi rencana program maupun visi misi lima tahun ke depan gubernur dan wakil gubernur periode 2022-2027. Salah satunya adalah reformasi birokrasi pemerintahan dengan diawali dari kalurahan. Artinya kalurahan dan kelurahan menjadi garda terdepan untuk dilibatkan dalam pembangunan di DIJ. “Ya, ini salah satu cara kami wujud dari penghargaan kepada beliau, karena beliau sudah menempatkan kalurahan sebagai ujung tombak pembangunan. Dan kami merasa betul-betul dihargai oleh pemerintah provinsi,” katanya.
Oleh karena itu, penyambutan tersebut menjadi balasan para lurah dan pamong kepada gubernur. Pada prinsipnya jajaran kalurahan menyambut baik dengan program-program yang direncanakan. “Kami sendiko dawuh seperti apa nanti bentuk kebijakan beliau terutama di 392 kalurahan di DIJ. Ini bentuk kecintaan kami. Karena tidak semua gubernur mempunyai visi dan misi yang seperti gubernur DIJ,” tambahnya.
Wakil Bupati Kabupaten Sleman Danang Maharsa juga menyambut baik visi misi gubernur lima tahun ke depan. Sebab, bagaimanapun kalurahan adalah bagian dari sumber pemerintahan tingkat bawah. Sehingga jika pembangunan memang difokuskan di kalurahan, hal tersebut sangatlah tepat. “Kami menyambut baik dan siap menerima apapun program dari pemerintah DIJ untuk meneruskan program-progran yang sekarang sudah jalan. Yang penting selama ini kalurahan sudah menerima beberapa program dari DIJ terutama melalui danais,” tambahnya. (wia/din)