JOGJA – Tol Jogja – Kulonprogo dengan panjang ruas sekitar 38,75 kilometer bakal melewati tiga kabupaten, sebelas kapanewon, dan 30 kalurahan. Kabupaten Sleman termasuk wilayah terdampak, tepatnya di empat kapanewon. Yakni kapanewon Mlati, Gamping, Godean, dan Moyudan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIJ Krido Suprayitno membenarkan ada sepuluh Kalurahan di empat kapanewon yang terdampak di Sleman. Tepatnya 2.175 bidang dengan luas lebih kurang 1.203.949 (meter persegi),” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin (14/10).
Sosialisasi rencana pengadaan tanah pembangunan tol Jogja – Kulon Progo di Kabupaten Sleman telah dilaksanakan kemarin (14/10). Sosialisasi awal ditujukan kepada pejabat kalurahan dan kapanewon di Sleman.
Sekretaris daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya mengatakan pembangunan tol merupakan proyek strategis nasional yang harus didukung. Sebab kaitannya untuk kesejahteraan masyarakat. “Iya sangat mendukung karena akan menguntungkan wilayah maupun negara,” ujarnya.
Rencananya, Tol Jogja – Kulon Progo yang melewati kabupaten Sleman bakal dilengkapi exit tol. Dimungkinkan di wilayah Gamping Sleman.
Harda mendorong agar warga Sleman mempersiapkan diri, agar potensi tersebut dapat ditangkap dan dioptimalkan dengan baik. “Kami syukuri. Perekonomian Sleman akan sangat diuntungkan. Kebutuhan investasi pasti ikut berkembang. Rest area bisa mengangkat perekonomian,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Sleman Aji Wulantara mengatakan sudah ada sosialisasi awal. “Masih dalam sosialisasi awal bersifat internal terkait rancangan jalur Tol Jogja-Kulon Progo. Dengan mengundang lurah dan panewu yang menurut rencana akan dilewati tol dimaksud,” jelasnya. (lan/bah)