BANTUL – Sebanyak sembilan desa rintisan budaya di Kabupaten Bantul mendapat bantuan gamelan pelog slendro kuningan. Pemberian bantuan alat musik tradisional itu dilakukan usai kesembilan desa tersebut lolos dalam proses seleksi dan penilaian oleh dinas kebudayaan.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto mengatakan, proses seleksi dan penilaian sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Adapun penyerahan gamelan tersebut juga telah dilakukan dinas kebudayaan di Balai Kalurahan Argodadi, Sedayu kepada tiap perwakilan desa rintisan budaya kemarin (18/12).
Eko mengatakan, penyerahan bantuan tersebut rencananya juga akan berlanjut tahun depan. Dan saat ini, dinas akan segera menyelesaikan penilaian terhadap desa-desa rintisan budaya penerima gamelan. Sehingga kemudian penyerahan pun juga akan segera direalisasikan.
Dia pun berharap, dengan adanya penyerahan bantuan alat musik tradisional itu, para pelaku desa rintisan budaya bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. “Harapannya dapat dimanfaatkan untuk senantiasa melestarikan budaya di masing-masing wilayah,” ujar Eko kemarin (18/12).
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta, agar gamelan yang sudah diberikan oleh pemkab bisa digunakan untuk memperkuat identitas bangsa dan melestarikan budaya. Menurutnya, masyarakat Bantul sudah sepatutnya berbangga karena memiliki budaya di tengah gempuran ideologi-ideologi maupun budaya baru yang masuk ke Indonesia.
Orang nomor satu di Bantul itup juga menyampaikan bahwa pelestarian budaya juga merupakan salah satu misi Kabupaten Bantul. Yakni pengembangan sumber daya manusia unggul, berkarakter, dan berbudaya istimewa. Karena itu, pemkab berupaya untuk membangun budaya di Bantul agar tetap memiliki karakteristik kuat. Tidak hanya lewat adat tradisi, tapi juga membangun sikap perilaku yang apik untuk dijadikan budaya sehari-hari. “Jangan sampai anak cucu kita nanti lebih memilih dan mengenal budaya asing ketimbang budaya sendiri,” pesan Halim. (inu/eno)