Neutron Yogyakarta

Jalan di Ringroad Sudah Mulus, PJU Belum Nyala

Jalan di Ringroad Sudah Mulus, PJU Belum Nyala

SLEMAN – Menuju puncak natal dan tahun baru (nataru) 2022/2023, perbaikan jalan di ringroad utara, Kabupaten Sleman dikebut. Terpantau, perbaikan jalan dilakukan di sekitar bunderan ringroad, di bawah fly over Jombor, kemarin (18/12).

“Perbaikan ini rutin, tahunan. Tahun ini targetnya 67 kilometer (di DIJ, Red) salah satunya di sepanjang ruasan dari arah Timur perbatasan Jawa Tengah hingga bunderan Jombor,” ungkap Pejabat Pembuat Komitemen (PPK) 1.1 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) DIJ Ersy Perdhana dihubungi Minggu (18/12).

Perbaikan ini bagian perencanaan long segmen. Kontrak awal, dimulai sejak Februari 2022 lalu. Dengan total anggaran perbaikan dari pusat mencapai Rp 16 miliar. Perbaikan meliputi aspal jalan yang rusak, berlubang dan retak. Pada cuaca hujan seperti ini, berpotensi terjadi intrusi air. Air masuk ke dalam tanah yang dapat menyebabkan kerusakan parah.

Bukan hanya itu. Termasuk pembersihan dan pengendalian tanaman rumput di spot-spot median jalan.  Perbaikan di bunderan Jombor ini, sebutnya segmen terakhir perbaikan tahun ini. Minggu ini dilaksanakan di di tiga spot, depan Polda DIJ, lalu ke barat dekat Monumen Jogja Kembali dan bunderan jalan. “Terakhir perbaikan di bundaran Jombor,” terangnya.

Pada bulan sebelumnya perbaikan di sepanjang ruas jalan ringroad Maguwoharjo hingga perempatan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta juga dilakukan. Menurutnya proses perbaikan jalan ini tak berjalan mulus. Di awal Desember sempat terkendala kegiatan yang tidak boleh mengganggu kelancaran lalu lintas. Salah satunya momen penting bersamaan dengan hajatan putra bungsu presiden.  “Perbaikan ditargetkan selesai sebelum libur nataru,” bebernya.

Perbaikan jalan ini mendapatkan respon positif dari pengguna jalan. Mereka senang beberapa jalan yang rusak parah saat ini perlahan kondisinya mulai membaik. Di antaranya di lajur lambat di barat underpass kentungan. Saat ini tak ada lagi kendaraan yang terjebak dalam kubangan jalan. “Ya, cukup senang. Karena kan jadi lebih lancar laju kendaraannya. Biasa terkendala lubang, pilih melintas di jalur cepat sekarang ke jalur lambat,” ungkap Dewi Pertiwi salah satu pengguna jalan.

Meski, perbaikan terbilang lamban. Namun proses memperbaiki, menurutnya gesit. Tak memakan waktu lama.  Namun dia masih menyoroti masalah peningkatan fasilitas jalan. Salah satunya, berkaitan dengan lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang mati. Menyebabkan suasana perjalanan mencekam. “Mencekam karena gelap, mencekam karena ancaman rawan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas di timur, barat dan utara flyover Jombor dan jalan di bawahnya. Termasuk sepanjang ringroad barat,” kritiknya.

Dia berharap, 2023 ada perbedaan suasana di lokasi tersebut. LPJU harus hidup. “Segera lah diperbaiki. Kita kan bayar pajak,” celetuknya. (mel/pra)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)