Neutron Yogyakarta

Kenalkan Wayang melalui Game

Kenalkan Wayang melalui Game
(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)

RADAR MAGELANG – Mengenalkan wayang tak lagi harus nonton pertunjukan semalam suntuk. Kini bisa melalui game. Supaya lebih dekat dengan anak-anak masa kini.

Dalang dan Sinden Milenial Elisha Orcarus Allasso mengatakan, dalam acara yang digelar Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Promosi dan Publikasi (WBTb) Warisan Budaya Takbenda di Science Theater, Taman Pintar Jogja Rabu (29/3), ada banyak macam game dan cara pengenalan wayang lainnya.” Dan ternyata anak-anak semakin tertarik dan menyukainya,” ujarnya.

Elisha juga berkata pada kegiatan kali ini adalah fokusnya untuk mengenalkan wayang lebih dalam ke anak-anak. “Tujuannya semakin mengenal tokoh-tokoh wayang, termasuk juga untuk mengenal bentuk wayang tersebut,” katanya.

Tak hanya itu saja Elisha juga mengungkapkan, dalam game kali ini para narasumber juga mengajarkan anak-anak untuk memegang atau memainkan wayang dengan benar.”Kami coba agar mereka tidak takut dan ternyata mereka semua pada senang dan langsung bisa untuk mempraktikannya,” ungkap Elisha.

Dalang Muda yang juga salah satu narasumber, Bayu Aji Nugraha juga menjelaskan untuk pengenalan wayang kali ini supaya anak-anak bisa akrab dan lebih mengenal wayang tersebut. “Jika dikenalkan konsep wayang dengan cara semalam suntuk anak-anak akan bosan maka dengan adanya pengenalan yang seperti ini anak-anak akan bisa akrab dengan lebih awal dan semakin mencintai wayang tersebut,” tutur Bayu.

Salah satu peserta yang juga dalang cilik Arifin Syahputra Wijaya menyatakan, acara ini sangat bagus karena yang awalnya belum bisa ndalang dan mengenal wayang di sini bisa belajar bersama untuk mengenal hal tersebut. “Di sini enaknya pertemuannya buat senang bukan buat belajar yang susah, di sini kita bisa bermain sekaligus belajar,” jelasnya. (cr2/pra/sat)

Lainnya

RADAR MAGELANG – Proyek pembangunan gedung Puskesmas Alian telah rampung dikerjakan. Infrastruktur layanan kesehatan ini dibangun atas manfaat dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp 6,3 miliar. Kepala UPTD Puskesmas Alian Brantas Prayoga memastikan, seluruh layanan kesehatan akan lebih optimal pasca menempati gedung baru. Sebab lewat perbaikan ini standar layanan kesehatan di Puskesmas Alian setingkat lebih maju dari sebelumnya. Terpenting sudah tersedia layanan rawat inap dan rawat jalan. “Layanan kami UGD 24 jam. Di poli kami punya ruang pemeriksaan umum dan MTBS,” jelasnya, Selasa (26/12). Puskesmas yang berlokasi di Jalan Pemandian Krakal tersebut secara resmi membuka pelayanan perdana pada awal Desember lalu. Dari DBHCHT, Puskesmas Alian kini memiliki gedung dua lantai. Dengan fisik bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi. Berbagai pelayanan penunjang tambahan saat ini juga telah tersedia. Antara lain poli, pemeriksaan USG dan persalinan. Selain itu, pembangunan Puskesmas Alian juga didesain memiliki ruang tunggu lebih luas agar masyarakat nyaman. Brantas menyatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk selalu menjaga mutu kualitas serta profesionalitas terhadap layanan kesehatan masyarakat. “Ada beberapa ruangan dan sudah sekarang beroperasi untuk pelayanan masyarakat,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Bea Cukai Cilacap M Irwan menyebut, realisasi penerimaan negara dari objek cukai rokok di Kebumen terbilang cukup tinggi. Tepatnya mencapai Rp 300 miliar. Penerimaan ini tak luput karena banyaknya produsen rokok rumahan di Kebumen. “Penerimaan cukai justru dari Kebumen. Karena pabrik rokok cukup besar ada di Kebumen, sama klembak menyan itu heritage,” kata Irwan. M Irwan menjelaskan, sejauh ini berbagai upaya terus digencarkan agar penerimaan dari objek cukai rokok dan tembakau terus meningkat. Salah satunya melalui tindakan represif dengan melakukan operasi penertiban rokok ilegal. Kemudian, upaya preventif melalui pengawasan terhadap distribusi rokok ilegal. “Ada skema bagi hasil, buat sosialisasi dan patroli tim terpadu,” jelasnya. (fid/ila)