RADAR MAGELANG – Perpustakaan Alternatif Kota Jogjakarta (Puspita) sambangi masjid selama Ramadan. Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan literasi kepada masyarakat.
Petugas Perpustakaan Keliling Puspita Herwan Suranto membenarkan, masjid jadi sasaran programnya selama Ramadan. Menggantikan program yang biasanya menyambangi ruang terbuka hijau publik (RTHP). “Kalau di RTHP, biasanya sepi. Karena anak yang habis pulang sekolah biasanya lebih memilih istirahat di rumah,” bebernya diwawancarai Radar Jogja kemarin (29/3).
Masjid jadi salah satu lokasi yang kerap didatangi masyarakat. Terlebih dalam momentum Ramadan, biasanya umat Islam ingin lebih memperbanyak ibadah. Sejalan dengan itu, Puspita memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menambah ilmu saat sela muslim beribadah.
Herwan mengatakan, Puspita mendatangi dua lokasi saat Ramadan. Titik pertama, umumnya adalah sekolah. Setelah itu, Puspita bergerak masuk ke ruang publik masyarakat. “Kami membuka layanan selama tiga jam di tiap titik,” ujarnya.
Puspita hadir dengan menggunakan armada beroda tiga. Agar armada bisa masuk dalam gang sempit. “Kami ada empat armada seperti ini. Sehari empat armada keliling dengan delapan lokasi,” jelasnya.
Sementara untuk koleksi yang dibawa Puspita, beraneka ragam buku. Mulai dari literasi untuk anak, buku, dan koran. “Tiap hari, koleksi yang kami bawa juga berbeda,” sebutnya.
Salah satu masjid yang disambangi Puspita adalah Masjid Al-Husna di Demangan, Gondokusuman, Kota Jogja. Dirma Gani pun menyempatkan diri membaca koran usai melaksanakan Duhur. “Saya kira ini bagus,” lontarnya.
Pria 70 tahun ini bahkan berharap, Puspita rutin menyambangi Masjid Al-Husna. Guna menambah pengetahuan para jamaah masjid dalam sela beribadah. “Tapi setiap Jumat, yang jamaah pas banyak,” cetusnya.
Dirma juga berharap, fasilitas kursi yang disediakan Puspita semakin banyak. Sehingga dapat mewadahi lebih banyak masyarakat. Selain itu, dia menginginkan untuk bisa meminjam buku yang dibawa oleh Puspita. (fat/eno/sat)